Thursday, May 31, 2018

May 31, 2018

Tergoda Tubuh Mulus Janda Muda

May 31, 2018

Indahnya Bercinta Dengan Pria Pujaan

May 31, 2018

Kisah Mesumku Pertama Kalinya

May 31, 2018

Kuserahkan Keperawananku Pada Majikanku

May 31, 2018

Nikmatnya Bercinta Dengan Calon Istri

Tuesday, May 29, 2018

May 29, 2018

Tindakan Mesum dengan Wanita Bersuami 2

May 29, 2018

Perawanku Hilang Di Tangan Adikku Sendiri

May 29, 2018

Kenakalan Tante Sari

May 29, 2018

Memperkosa Baby Sister Yang Cantik Dan Seksi

May 29, 2018

Diperkosa Awalnya sakit hingga Ketagihan

Friday, May 25, 2018

May 25, 2018

CERITA DEWASA – Diperkosa Teman Sendiri

CERITA DEWASA – Diperkosa Teman Sendiri
CERITA DEWASA – Novy adalah seorang mahasiswi berusia 22 tahun di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Dia mempunyai tubuh yang sangat sempurna dan terawat. Tingginya 165 cm, dengan berat 55 kg. Rambutnya hitam sebahu dan dia mempunyai payudara yang sangat indah, bulat dan kencang berukuran 34B. Kulitnya putih dan wajahnya pun sangat cantik. Novy termasuk mahasiswi yang berprestasi di kampusnya. Tidak heran banyak sekali teman prianya yang tertarik kepadanya, namun sampai saat ini Novy masih belum punya pacar.

Pada suatu hari Novy terpaksa harus pulang sendiri agak malam dari kampusnya, karena ia harusmenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Anto temannya datang.
“Hai, Novy.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Anto.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Novy mengiyakan.

Nampaknya malam itu benar-benar sepi di kampusnya, hanya tinggal beberapa orang saja terlihat di tempat parkir di bawah. Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Saat berada di dalam lift, tiba-tiba sebuah benda keras menghantam tengkuk Novy dari belakang, membuatnya langsung tidak sadarkan diri.


“Dukk..,” Novy terbangun ketika kepalanya terantuk meja.
Dengan mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Novy mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Anto, Angga dan Shanty.

“Shanty.. tolong gue Shan.., lepasin gue.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo bercanda jangan keterlaluan dong..!” dengan sedikit kesal Novy bicara dengan Shanty.
“Elo mau apa sih Nov..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Shanty.
“Apa maksud elo..?” Novy mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Nov..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Shanty mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Novy.
“Elo mau apa sih..!” jerit Novy.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Nov. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo inginkan…” kata Shanty.

Selesai Shanty berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka kembali dan masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka semua temannya. Tetapi kelihatannya mereka semua senang melihat Novy terikat tidak berdaya seperti itu.
Tiba-tiba Shanty berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Novy sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Shanty, kecuali Novy. Bulu kuduk Novy merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Anto mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Novy tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Shanty mendekati dirinya dan kemudian berteriak di telinga Novy, “Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Shanty sambil memegang gunting di tangannya.

Tidak percaya rasanya Novy mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Shanty, apalagi diancam dengan gunting tajam seperti itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Novy mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga sekarang Novy hanya mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam. Rupanya hari itu Novy memakai BH dan celana dalam yang sangat seksi. Novy memakai BH tanpa tali yang bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yang dipakai Novy lebih mirip dengan sebuah tali yang hanya menutupi belahan vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki-laki yang berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Novy gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga penis mereka langsung menegang semua.

Melihat itu Shanty merasa senang dan kembali memerintahkan Novy untuk membuka BH dan celanadalamnya. Dengan tangan gemetar, Novy meraih kait BH di belakang punggungnya dan melepaskannya, sehingga BH Novy dengan sendirinya terjatuh ke lantai. Ketika BH-ya sudah terlepas, payudara Novy yang bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak kagum semua pria di ruangan itu. Puting payudara Novy berwarna coklat dengan lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda. Dan saat celana dalamnya juga sudah dilepas, terlihatlah bulu-bulu kemaluan tipis yang tumbuh rapih di sekitar vagina Novy. Novy memang selalu mencukur bulu-bulu kemaluannya dan merawat vaginanya sendiri. Baru pertama kali ini Novy telanjang bulat di depan orang lain dan saat ini dia berdiri dengan tubuh yang gemetar.

Shanty mendekatinya sambil mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Novy hingga jatuh terduduk.
“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Shanty sambil memberikan baby oil kepada Novy untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Novy menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke atas vaginanya. Kemudian Novy mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.

Lama kelamaan Novy mulai terangsang dan mengeluarkan suara erangan halus yang tidak dapat diatahan. Sementara itu, semua laki-laki di ruangan itu membuka bajunya hingga bugil dan mulai mengocok penis mereka sendiri sampai tegang. Sedangkan yang perempuan, kecuali Shanty meninggalkan ruangan itu. Shanty malah membawa kamera video untuk merekam kejadian itu dan dia mengancam Novy kalau dia berani melapor, Shanty akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, dan bahkan ke luar kampusnya.

Tubuh Novy kini mengkilat karena minyak yang dioleskan ke tubuhnya tadi, membuat Novy kelihatan sangat seksi, dan ini menjadi pemandangan yang sangat menggairahkan untuk semua laki-laki di ruangan itu. Saat Novy semakin terangsang, Angga mendekatinya. Dengan dibantu empat orang lainnya yang memegang dan menarik kedua tangan dan kaki Novy sehingga tubuh Novy menyerupai huruf X, Angga berlutut di selangkangan Novy, dan mulai mengelus-elus vagina Novy dengan tangannya. Sesekali jari tangan Angga mencoba menusuk masuk ke dalam vagina Novy, membuat Novy merinding karena rasa geli yang timbul.

Kemudian Angga mulai menjilati vagina Novy dengan lidahnya. Aroma khas dari vagina Novy membuat Angga semakin bernafsu menjilati vagina Novy. Sementara itu kedua orang pria yang memegangi tangan Novy juga ikut menikmati sebagian tubuh Novy. Laki-laki yang memegang tangan kanan Novy menjilati dan mengisap puting susu Novy yang sebelah kanan, sementara laki-laki yang memegang tangan Novy yang sebelah kiri melakukan hal yang sama dengan payudara Novy yang satunya. Sambil meremas payudara Novy dengan keras, sesekali mereka juga menggigit dan menarik puting susu Novy dengan giginya, sehingga Novy merasa kesakitan. Kedua orang itu juga bergantian menciumi bibir Novy dengan kasar dan memainkan lidahnya di dalam mulut Novy.

Setelah puas menjilati vagina Novy, Angga kembali berlutut di selangkangan Novy dan mulaimenggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina Novy. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Novy berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, namun dia tidak dapat melawan tenaga keempat orang yang memeganginya. Melihat Novy yang meronta-ronta, Angga semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Novy yang masih perawan. Walaupun vagina Novy sudah basah oleh air liur Angga dan cairan vagina Novy yang keluar, namun Angga masih merasakan kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Novy yang perawan masih sangat sempit. Novy hanya dapat menangis dan berteriak kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga selama ini direnggut dengan paksa seperti itu oleh temannya sendiri.

Sementara itu Angga terus memompa vagina Novy dengan cepat sambil satu tangannya meremas-remas payudara Novy yang bulat kenyal dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh spermanya di dalam vagina Novy. Novy hanya dapat diam telentang tidak berdaya di lantai, walaupun tangan dan kakinya sudah tidak dipegangi lagi, dan membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya. Darah perawan Novy dan sebagian sperma Angga mengalir keluar dari vaginanya.

Setelah itu Anto maju untuk mengambil giliran. Kali ini Anto mengangkat kedua kaki Novy ke atas pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Novy. Anto tidak mengalami kesulitan lagi saat memasukkan penisnya, karena vagina Novy kini sudah licin oleh sperma Angga dan juga cairan vagina Novy, walaupun vagina Novy masih sangat sempit. Kembali vagina Novy diperkosa secara brutal oleh Anto, dan Novy lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan. Namun kali ini Novy tidak berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat teman-temannya semakin bernafsu saja.

Tiba-tiba Anto mencabut penisnya dan dia duduk di atas dada Novy. Anto mendempetkan kedua buah payudara Novy dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya di antara celah kedua payudara Novy, sampai akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Novy. Novy gelagapan karena sperma Anto mengenai bibir dan juga matanya. Setelah itu Anto masih sempat membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan penisnya ke payudara Novy. Kemudian Anto menampar payudara Novy yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga payudara Novy berwarna kemerahan dan membuat Novy merasa kesakitan.

Selanjutnya dua orang, Leo dan Reza maju. Mereka kini menyuruh Novy untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian Leo berlutut di belakang pantat Novy dan mulai mencoba memasukkan penisnya ke lubang anus Novy yang sangat sempit. Membayangkan kesakitan yang akan dialaminya, Novy mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh Reza yang segera mendorong wajah Novy ke arah penisnya. Kini Novy dipaksa mengulum dan menjilat penis Reza. Penis Reza yang tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam mulut Novy.

Sementara itu, Leo masih berusaha membesarkan lubang anus Novy dengan cara menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anus Novy. Sesekali Leo menampar pantat Novy dengan keras, sehingga Novy merasakan pantatnya panas. Kemudian Leo juga berusaha melicinkan lubang anus Novy dengan cara menjilatinya. Novy merasakan sensasi aneh yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat lidah Leo menjilati lubang anusnya. Tidak lama kemudian Novy kembali menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya sudah jebol oleh penis Leo yang berhasil masuk dengan paksa.

Kini Leo memperkosa anus Novy perlahan-lahan, karena lubang anus Novy masih sangat sempit dan kering. Leo merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat penisnya dijepit oleh anus Novy. Saat Novy berteriak, kembali Reza mendorong penisnya ke dalam mulut Novy, sehingga kini Novy hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutnya penuh oleh penis Reza. Tubuh Novy terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti gerakan penis di anus dan mulutnya.

Kedua payudara Novy yang menggantung dengan indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya Leo dan Reza mencapai klimaks hampir secara bersamaan. Leo menyemburkan spermanya di dalam anus Novy, dan Reza menyemburkan spermanya di dalam mulut Novy. Novy terpaksa menelan semua sperma Reza agar dia dapat tetap bernafas. Novy hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis Reza masih berada di dalam mulutnya. Novy membiarkan saja penis Reza berada di dalam mulutnya untuk beberapa saat sampai Reza menarik keluar penisnya dari mulut Novy.

Kemudian Reza memaksa Novy untuk membersihkan penisnya dari sperma dengan cara menjilatinya. Leo juga masih membiarkan penisnya di dalam anus Novy dan sesekali masih menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus Novy, mencoba untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Novy dapat merasakan kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yang secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusnya.

Setelah Leo mencabut penisnya dari anus Novy, temannya yang lain, Irvan, mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarik Novy mendekat dan menyuruh Novy untuk mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Irvan kemudian mengarahkan penisnya ke vagina Novy, dan kemudian memaksa Novy untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh penis Irvan langsung masuk ke dalam vagina Novy. Setelah itu, Novy dipaksa bergerak naik turun, sementara Irvan meremas dan menjilati kedua payudara dan puting susu Novy. Sesekali Irvan menyuruh Novy untuk menghentikan gerakannya untuk menahan orgasmenya. Irvan dapat merasakan vagina Novy berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, dan dia juga dapat merasakan kehangatan vagina Novy yang sudah basah. Irvan tidak dapat bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat Novy diperkosa oleh teman-temannya yang lain, sehingga dia langsung memuncratkan spermanya ke dalam vagina Novy. Novy kembali merasakan kehangatan yang mengalir di dalam vaginanya.

Selanjutnya, Iwan yang mengambil giliran untuk memperkosa Novy. Dia menarik Novy dari pangkuan Irvan, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Novy disuruh untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas penis Iwan. Kemudian secara kasar Iwan menarik pantat Novy turun, sehingga vagina Novy langsung terhunjam oleh penis Iwan yang sudah berdiri keras. Penis Iwan, yang jauh lebih besar daripada penis-penis sebelumnya yang memasuki vagina Novy, masuk semuanya ke dalamvagina Novy, membuat Novy kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yang masuk jauh ke dalam vaginanya. Novy merasa vaginanya dikoyak-koyak oleh penis Iwan. Iwan memaksa Novy untuk terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga penis Iwan dapat bergerak keluar masuk vagina Novy dengan leluasa.
Kemudian Iwan menjepit kedua puting susu Novy dan menariknya ke arah dadanya, sehingga kini payudara Novy berhimpit dengan dada Iwan. Iwan benar-benar terangsang saat merasakan kedua payudara Novy yang kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya. Melihat posisi seperti itu, Shanty melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung Novy beberapa kali. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun Novy tetap merasakan perih di punggungnya, sehingga dia berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Novy terhenti, Iwan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantat Novy dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya Novy menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.

Ketika Iwan hampir mencapai klimaks, dia memeluk Novy dan berguling, sehingga posisi mereka kini bertukar, Novy tidur di bawah dan Iwan di atasnya. Sambil mencium bibir Novy dengan sangat bernafsu dan meremas payudara Novy, Iwan terus menggenjot vagina Novy. Tidak lama kemudian gerakan Iwan terhenti. Iwan mencabut penisnya keluar dari vagina Novy dan segera menyemprotkan spermanya di sekitar bibir vagina Novy. Kemudian dia menarik tangan kanan Novy dan memaksa Novyuntuk meratakan sperma yang ada di sekitar vaginanya dengan tangannya sendiri.

Setelah itu, seorang temannya yang lain, Eka, kembali maju mengambil giliran memperkosa vagina Novy. Hampir sepuluh menit Eka memompa vagina Novy dengan kasar, membuat vagina Novy semakin terasa licin dan longgar. Sebelum mencapai puncaknya, Eka mencabut penisnya dari vagina Novy dan memaksa Novy untuk menadahkan kedua telapak tangannya untuk menampung spermanya. Setelahitu, Eka memaksa Novy untuk mengusap sperma yang ada di telapak tangannya ke wajahnya dan meratakannya seperti orang mencuci muka. Semua temannya tertawa senang melihat itu, sementara Novy menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa karena diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajah Novy sudah rata oleh sperma milik Eka.

Kemudian lima orang lainnya secara bergantian memperkosa Novy di vagina, anus maupun mulut Novy. Mereka juga meremas-remas payudara Novy dan mencubit serta menggigit puting susu Novy keras-keras. Kini wajah, payudara, perut, punggung, vagina dan pantat Novy sudah penuh oleh sperma. Bahkan kedua buah payudara Novy kini berwarna kemerahan karena digigit dan diremas secara kasar oleh teman-temannya. Di punggung Novy juga tercetak jalur-jalur merah akibat dicambuk Shanty tadi.

Walaupun telah diperkosa berkali-kali, namun rupanya Novy tidak mencapai orgasme sama sekali, karena dia berusaha menahannya. Melihat itu Shanty merasa kesal dan memaksa Novy untuk mencapai orgasme dengan cara bermasturbasi sendiri.
“Gila elo.., lagi diperkosa aja masih sombong nggak mau orgasme. Sekarang elo harus orgasme.., cepat masturbasi lagi sambil nyukur bulu elo tuh sampai bersih..!” perintah Shanty.
Shanty memberikan pisau cukur kepada Novy dan menyuruhnya untuk mencukur bulu kemaluannya sendiri sambil bermasturbasi. Novy tidak berani berbuat apa-apa kecuali menurut. Sambil menutup matanya, tangan kiri Novy mulai meremas-remas payudaranya sendiri sambil meratakan sperma yang ada di payudara dan perutnya. Sementara tangan kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan-pelan sampai habis. Novy tidak memerlukan shaving cream lagi, karena vaginanya sudah licin oleh sperma dan juga cairan vaginanya.

Setelah selesai mencukur bulu kemaluannya sampai habis, Novy mulai memasukkan gagang pisau cukur itu ke dalam vaginanya dan menggerak-gerakkannya keluar masuk perlahan-lahan. Vagina Novy terasa panas dan perih saat Novy menyentuhnya. Rupanya dengan bermasturbasi sendiri, Novy lebih terangsang, dan akhirnya lima menit kemudian tubuhnya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung memperlihatkan kedua payudaranya mengacung tegak dengan puting susu yang mencuat keluar, menandakan bahwa Novy sudah sangat terangsang. Novy mengeluarkan erangan yang tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok vaginannya, dan tangan kirinya menjepit puting susunya sendiri. Akhirnya Novy mengalami orgasme yang luar biasa. Tubuh Novy kaku merasakan kenikmatan luar biasa yang menjalar di seluruh tubuhnya, dan cairan vagina Novy mengalir keluar dengan derasnya. Novy tidak dapat menutupi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, sehingga dia pun mengeluarkan suara mendesah yang keras. Bahkan dia lupa bahwa dia kini sedang diperhatikan oleh banyak orang dan untuk saat itu dia juga lupa akan kesakitan yang diderita tubuhnya.

Belum pernah sebelumnya Novy mengalami orgasme sehebat itu, walaupun dia sering bermasturbasi di rumahnya. Ini karena sebelumnya dia belum pernah berhubungan badan, dan saat ini dia baru diperkosa beramai-ramai. Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Novy merasa terangsang, Novy menahan orgasmenya sekuat tenaga dan akhirnya semua ditumpahkan saat dia bermasturbasi.

Setelah mengalami orgasme, Novy hanya terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi dan rasa sakit kembali terasa di seluruh tubuhnya. Kedua kakinya tertekuk dan mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya yang sudah licin mengkilat tanpa ada bulu kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur. Di sekitar vagina Novy terlihat bercak-bercak merah darah perawan Novy dan juga sperma. Tangan kanannya menjulur ke samping dan tangan kirinya terlipat menutupi sebagian payudaranya. Tubuhnya licin dan mengkilat karena keringat yang membanjiri dan juga karena sperma yang diratakan ke seluruh tubuhnya. Novy masih menangis pelan karena sakit dan juga karena rasa malu yang menyerang dirinya. Namun Novy juga tidak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yang baru saja dirasakannya. Novy tidak mampu bergerak lagi.

Namun melihat itu, nafsu teman-temannya kembali muncul dan mereka kembali maju bersamaan untuk memperkosa Novy lagi. Kali ini Novy tidak mampu berontak sama sekali, karena dia sudah tidak mempunyai tenaga lagi. Dia hanya terdiam dan tubuhnya mengikuti saja gerakan pemerkosanya. Novy seperti boneka yang sedang dipermainkan beramai-ramai. Kedua belas temannya kembali memperkosa vagina dan anus Novy yang sudah terasa lebih longgar setelah dimasuki banyak penis berkali-kali. Mereka juga memaksa Novy untuk mengulum dan menjilati penis mereka, dan menelan semua sperma yang disemburkan ke dalam mulutnya. Bahkan Novy diperkosa oleh tiga orang sekaligus yang memasukkan penisnya ke mulut, vagina dan anus Novy secara bersamaan, sementara dua orang lainnya mempermainkan payudara Novy.

Semua posisi yang mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh teman-teman Novy terhadap tubuh Novy. Kali ini Novy tidak kuat lagi menahan orgasmenya, dan dia mengalami orgasme beberapa kali, namun tidak sehebat yang pertama. Setelah kedua belas orang temannya selesai memperkosa dirinya untuk kedua kalinya, Novy akhirnya pingsan karena kecapaian dan karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhnya terutama di vagina, anus dan juga kedua buah payudaranya. Novy telah diperkosa secara habis-habisan selama tiga jam lebih oleh dua belas orang temannya sendiri. Dan semua kejadian itu direkam oleh Shanty.

Ketika Novy terbangun, dia menyadari bahwa dirinya terikat ke tiang listrik dalam keadaan berdiri di tempat parkir kampusnya yang terbuka. Saat itu keadaan masih gelap dan masih belum ada satupun orang maupun mobil yang datang. Kedua tangan Novy terikat ke belakang dan kedua kakinya juga terikat ke tiang listrik. Tubuhnya masih telanjang bulat tanpa selembar benang pun dan dia tidak dapat bergerak sama sekali. Ketika Novy mencoba berteriak, dia baru sadar bahwa mulutnya ditutupi oleh lakban, sehingga dia tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali. Vagina dan kedua puting susu Novy juga ditempeli oleh lakban. Di dadanya tergantung kertas yang bertuliskan Silakan Nikmati Tubuh Saya. GRATIS. Ttd : NOVY.

Novy membayangkan bagaimana malunya dirinya kalau nanti orang-orang datang dan melihat keadaan dirinya yang telanjang bulat dan belepotan darah serta sperma kering. Dia bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana kalau nanti orang yang datang membaca dan menuruti tulisan di kertas itu, kemudian memperkosa dirinya.

Tidak lama kemudian, dia melihat tujuh orang datang. Rupanya mereka satpam dan tukang parkir kampusnya. Novy berusaha minta tolong dan mereka akhirnya datang menghampirinya. Novy sedikit merasa lega, karena dia berpikir pasti mereka akan menolongnya. Namun ketakutan Novy menjadi kenyataan, karena bukannya bantuan yang diberikan, ketujuh orang itu malah ingin menikmati tubuh Novy di tempat parkir itu. Sebelumnya seorang satpam menarik lepas dengan paksa lakban di vagina, puting susu dan mulut Novy, membuat Novy kembali merasakan kesakitan. Kini vagina dan puting susu Novy kembali terbuka dan dapat dilihat oleh orang.

“Wah, inikan si Novy, cewek paling cantik di kampus. Ngapain dia telanjang-telanjang begini di tempat parkir..?” kata salah satu dari mereka.
Dan orang lainnya menyahut, “Gile.., bodinya seksi banget. Gimana kalo kita cicipin aja bodinya sekalian. Liat tuh.., memeknya bersih nggak ada bulunya.”
“Iya nih, kita perkosa aja yuk sekalian.. lagian dia yang minta diperkosa, liat aja tulisan di kertas itu.”
“Ayo cepet kita perkosa aja… Gue belum pernah ngerasain punyanya cewek kuliahan nih..!”
Novy hanya dapat menangis dan memohon, “Tolong Pak, lepaskan saya… jangan perkosa saya lagi, sudah cukup penderitaan saya…”
Namun mereka tidak peduli dengan rintihan Novy dan tetap melancarkan aksinya.

Mereka tertawa bahagia dan mulai membuka baju dan celananya masing-masing. Melihat itu Novy hanya dapat pasrah dan berharap mereka tidak menyakiti dirinya lagi. Tidak mungkin baginya untuk berteriak minta tolong, karena tidak ada orang sama sekali di sekitar situ. Kemudian mereka mengambil selang air dan menyemprot tubuh Novy dengan air dingin sambil menggosok-gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah Novy dari darah dan sperma kering yang menempel di tubuhnya. Disemprot air dingin seperti itu, Novy terkejut dan menggigil kedinginan. Namun itu tidak lama, karena kemudian dua orang laki-laki segera melepaskan ikatan Novy, mengangkat tubuh Novy dan mendekapnya dari depan dan belakang. Novy kini terjepit di antara tubuh dua orang laki-laki. Mereka mulai memasukkan penis mereka ke dalam vagina dan anus Novy secara bersamaan. Novy diperkosa di vagina dan anusnya dalam posisi berdiri.

Sementara itu orang yang berada di depan Novy menciumi bibir Novy dengan paksa, dan orang yang berada di belakang Novy meremas-remas kedua payudara Novy dari belakang. Beberapa menit kemudian kedua orang itu mencapai klimaks dan menyemburkan spermanya di dalam vagina dan anus Novy. Orang yang memperkosa vagina Novy menyemburkan spermanya berkali-kali di dalam vagina Novy, sehingga Novy dapat merasakan bahwa kini vaginanya dibanjiri oleh sperma orang itu yang sangat banyak dan tidak dapat tertampung lagi di dalam vaginanya.

Setelah itu, Novy dipaksa berlutut dan harus berkeliling menjilati semua penis laki-laki yang berdiri mengelilinginya secara bergantian. Novy juga terpaksa menelan sperma semua laki-laki itu satu-persatu. Setelah menjilati semua penis laki-laki yang ada di situ, Novy kemudian diperkosa lagi di vagina dan juga anusnya. Salah seorang diantaranya memiliki penis yang sangat besar dan panjang, sehingga ketika dia memperkosa anus Novy, penisnya hanya dapat masuk setengahnya. Namun orang itu terus mendorong penisnya masuk ke dalam lubang anus Novy dengan paksa, membuat Novy meronta-ronta kesakitan.

Selain menyemburkan spermanya di dalam vagina dan anus Novy, mereka juga menyemburkan spermanya di tubuh Novy dan memaksa Novy untuk meratakannya dengan tangannya sendiri. Novy tidak pernah membayangkan bahkan dalam mimpi terburuknya, bahwa dirinya benar-benar dinikmati oleh banyak orang dalam semalam. Dan kali ini Novy tidak dapat lagi menahan orgasmenya. Dia mencapai orgasme sampai berkali-kali, mungkin karena satpam-satpam ini lebih berpengalaman dibandingkan teman-temannya yang memperkosanya sebelumnya.


Setelah ketujuh orang itu kebagian mencicipi vagina, anus dan juga mulut Novy, Novy kembali diikat di tiang listrik dalam posisi semula, dan kembali ditinggalkan seorang diri dalam keadaan telanjang bulat. Tubuh Novy kembali belepotan oleh sperma dan kulit tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Sperma dan cairan vagina Novy yang tercampur menjadi satu menetes keluar perlahan-lahan dari vagina dan lubang anus Novy. Dari mulut Novy juga mengalir keluar sperma yang tidak dapat ditelan lagi oleh Novy.

Novy hanya dapat menggigil kedinginan. Namun penderitaannya belum berakhir sampai di situ. Novykembali diperkosa secara bergantian oleh orang-orang yang lewat, satpam, tukang parkir, temannya, dan bahkan dua orang dosennya ikut memperkosanya. Vagina, anus dan mulutnya dimasuki oleh penis-penis lain, dan dia dipaksa menelan sperma mereka semua. Sebagian meratakan spermanya di seluruh tubuh Novy. Ada yang iseng mencoret-coret tubuh Novy dengan spidol permanen dengan gambar-gambar dan kata-kata jorok. Bahkan orang terakhir yang memperkosa Novy memasukkan ranting pohon sepanjang 25 cm ke dalam vagina dan anus Novy sampai berdarah-darah dan meninggalkannya di situ.

Novy tergeletak di tanah dengan tubuh dan wajah yang kembali berlumuran oleh darah serta sperma, dan ranting pohon yang menancap di anus dan vaginanya. Payudara dan vagina Novy terlihat memar dan berwarna kemerahan. Bulatan pantatnya juga terlihat memar dan kemerahan. Novy sudah tidak dapat merasakan lagi vagina dan lubang anusnya. Akhirnya Novy kembali pingsan karena kesakitan dan kecapaian.

Total Novy telah diperkosa oleh lebih dari 30 orang dalam semalam, sampai akhirnya dia ditolong pada jam 05:30 pagi oleh seorang dosen wanita yang melihat keadaan Novy yang menyedihkan. Saat ditanya siapa yang memperkosa dirinya, Novy tidak berani menjawab, karena teringat ancaman Shanty yang akan menyebarluaskan rekaman video Novy yang telanjang bulat sedang bermasturbasi dan diperkosa oleh banyak orang. Novy lebih memilih bungkam. Dan setelah kejadian itu, Novy tidak dapat bergerak sama sekali sampai berhari-hari, dan dia merasa bahwa penderitaannya masih akan terulang lagi di kemudian hari.
May 25, 2018

CERITA DEWASA – Bercinta Dengan Sepupu

CERITA DEWASA – Bercinta Dengan Sepupu
CERITA DEWASA – Aku baru selesai mandi sore dan mulai membuka buku untuk dibaca. Tetapi kulihat seseorang memasuki halaman dan aku segera menguakkan korden agar lebih jelas siapa yang memasuki halaman itu. Aku kaget dan gembira, ternyata yang datang adalah Eva, saudara sepupuku yang kuliah di Surabaya, semester pertama, usianya sekitar 19 tahun.

“Hai, kamu sukanya bikin kejutan. Kenapa nggak bilang-bilang kalau mau datang?” kataku basa-basi.
“Kalau bilang dulu mau nyediain apa..”


Setelah basa-basi kutawarkan mandi dulu agar hilang capeknya. Selesai mandi, ia membereskan kembali tasnya. Sepintas ia melihat dinding di sekeliling kamarku, yang penuh dengan gambar telanjang. Dia tersenyum dan berkomentar.
“Bagaimana kalau ada anak-anak yang masuk ke kamar ini”, aku jawab bahwa kamar ini khusus untuk orang yang sudah dewasa.
“Kalau begitu ada gambar yang lebih porno lagi dong..”
“Ada, mau lihat?”
Sebelum menjawab, kuambilkan beberapa foto porno kegemaranku yang kusimpan di dalam lemari pakaianku.
“Mau lihat, nggak apa-apa kok untuk pelajaran aja.”

Dengan ragu-ragu ia terima juga foto-foto kategori XXX, dan dilihatnya dengan cermat, entah apa yang berkecamuk di dalam hatinya aku tidak tahu, tapi terlihat ekspresinya begitu tenang sekali. Entah karena sudah terbiasa, atau karena begitu pandainya ia menyembunyikan perasaannya.

“Gimana, komentar dong.”
“Ada filmnya nggak?”
“Nggak ada, tapi kalau yang asli justru ada”, kataku sambil bergurau.
“Yang asli mana, coba” aku terkejut mendengar pernyataannya, sampai-sampai aku hampir tidak bisa menjawabnya.
“Eh, ada tapi itu anu..” aku jadi gugup, sambil kuarahkan jariku ke arah kemaluanku.
“Tapi apa Mas..”
“Tapi harus ada gantinya, barter gitulah.”
“Tapi kalau yang ini aku nggak punya”, sambil ujung jarinya menunjukkan kemaluan pada gambar yang ia pegang.
“Yang semacam juga nggak pa-pa”
“Yang bener nih”, sambil tangannya bersiap-siap mau memegang daerah terlarangku yang masih terbungkus celana.
“He-eh bener”, kujawab saja sekenanya, aku kira hanya gertakan saja dia mau memegang kemaluanku. Betapa kagetku ternyata tangannya benar-benar memegang kemaluanku dari luar celana.

Aku tidak bisa bilang apa-apa, selain menikmatinya dengan perasaan senang. Secara refleks kuraih kepalanya dan kudekap sambil dalam hati berkecamuk memikirkan peristiwa ini. Kalau pacar atau orang lain aku tidak bingung, tetapi ini adalah saudara sepupuku yang sewaktu kecil sering bermain bersama. Tetapi karena ia terus mengusap kemaluanku dari luar celana, aku buang pikiran itu jauh-jauh keraguanku. Keputusanku adalah menikmati saja peristiwa ini.

Kucium keningnya, pipinya dan bibirnya. Sambil kugerayangi punggungnya, lehernya, pinggangnya, pantatnya dan terakhir buah dadanya. Sebagai penjajakan saja apa reaksinya. Ternyata ia diam saja, bahkan semakin keras memegang selangkanganku. Terus kuciumi bibirnya sampai nafasnya memburu. Kubuka kausnya, dan aku melihat kulit tubuh yang tidak pernah terkena matahari itu demikian menimbulkan birahiku. Kubuka BH-nya dan tambah kagum aku atas keindahannya. Kuelus buah dadanya yang kenyal dan sekali-kali kupencet putingnya yang membuat nafasnya makin memburu. Begitu aku berusaha mencium buah dadanya, ia mundur sambil menarik tanganku ke arah tempat tidur.

Dalam keadaan telentang tampaknya ia sudah siap menerima tindakanku berikutnya, buah dadanya yang menantang bergelantungan. Sebelum aku mendekatkan diri, aku melepaskan pakaianku hingga tuntas, sehingga batang kejantananku yang sudah membesar tergantung-gantung mengikuti gerak dan langkahku. Bersamaan dengan itu ia melepaskan juga pembungkus tubuhnya yang masih tersisa, sehingga kami benar-benar sudah telanjang bulat. Tubuhnya benar-benar mulus, tidak ada cacat, payudaranya sedang, masih kencang, puting susunya coklat tua, mendekati hitam, perutnya ramping, lipatan kecil di perutnya menunjukkan belum begitu banyak lemak di situ, pinggulnya sedang, bulu kemaluannya tipis, sehingga bibir kemaluannya yang mengatup dengan rapi terlihat begitu indahnya.

Ia raih batang kemaluanku, dan aku mendekatkan diri sehingga mudah baginya untuk mengulum dan menjilati batang kejantananku. Sementara tanganku tanpa kusadari sudah meraih bibir kemaluannya yang sudah basah. Kuelus-elus bibir kemaluannya sambil kucari dan sesekali kusentuh klitorisnya. Dan kumasukkan jari tengahnya menggapai dasar kemaluannya. “Jilat kepalanya”, aku berbisik kepadanya. Dengan sigapnya ia segera tahu maksudku. Ia segera mulai menjilati kepala kemaluanku yang semakin membesar saja dan mengkilap oleh jilatan. Rasa geli dan nikmat bercampur jadi satu. Birahiku benar-benar sudah sampai di ujung, ingin segera mengikuti naluriku untuk segera memasukkan ke dalam liang senggamanya. Tetapi nanti dulu, kuciumi dulu tubuh Eva, dari mulai bibir, telinga, leher, buah dada, perut dan liang kewanitaannya. Kujilat-jilat klitorisnya yang membuat dia menggelinjang ke kanan kiri tidak karuan, pantatnya dia angkat tinggi-tinggi sehingga aku mempunyai ruang yang baik untuk melakukan kegiatanku menjilati klitorisnya yang sekilas kulihat semakin bengkak dan merah.

Sampai suatu saat tubuhnya makin menegang sambil berteriak menyebutkan sesuatu yang tidak jelas, bersamaan dengan itu membanjirlah cairan bening dari liang kewanitaannya. “Aku sampai Mas, aku sampai Mas…” begitulah ucapan yang kutangkap dengan nafas terengah-engah.

Kemudian kuambil posisi untuk menyetubuhinya, kemaluanku yang sudah tegang dan membesar di ujungnya kusiapkan di depan pintu gerbang kewanitaannya. Dengan bimbingan tangannya, kumasukkan kemaluanku sampai habis tertelan oleh liang kenikmatannya. Kembali ia mengerang, sambil memelukku dengan keras. Sejenak kudiamkan saja batang kejantananku di dalam. Kurasakan pijitan liang kewanitaannya sangat membuatku semakin nikmat. Batang kejantananku masih kudiamkan terendam di situ.

Eva mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, sampai kusentuh dasar kemaluannya yang terasa seperti benjolan yang semakin keras menyentuh-nyentuh kepala kemaluanku. Semakin nikmat rasanya, sehingga aku sendiri tidak tahan lagi dengan gesekan dan pijitan dari liang senggamanya sehingga otot-otot pada tubuhku menegang dan bersamaan dengan itu, tanpa kusadari keluar maniku membasahi dan menghangatkan dasar kemaluannya. Kurasakan Eva lagi-lagi mencapai orgasme. Kali ini lebih panjang erangannya, semakin kuat ia memelukku dan gerakan tubuhnya semakin tidak teratur. Kutancapkan dalam-dalam kemaluanku, hingga kami saling berpelukan. Beberapa detik kemudian kami terkulai. Aku masih belum ingin mencabut kemaluanku yang bersarang dengan damai di liang sorganya. Kubalik tubuhku sehingga ia menjadi menindihku. Eva benar-benar puas dan sangat-sangat kelelahan. Beberapa menit kemudian ia sudah tertidur dengan pulas. Kemaluanku yang sudah melemah masih berada di dalam liang kewanitaannya.


Aku pun tertidur, dengan perasaan lega. Tengah malam kami bangun dan bermain lagi sampai puas. Tiap bangun bermain lagi. Sampai akhirnya kami benar-benar tertidur hingga jam 10 pagi. Karena di rumah tempat kost-ku cukup tesedia makanan instan. Sehingga hari itu kami bisa melakukan dengan sepuas-puasnya, dan kami merasa tidak perlu lagi memakai baju di dalam rumah. Memasak air, menyapu mencuci piring selalu diselingi dengan adegan percintaan. Sampai sore hari ia berpamitan kembali ke Surabaya melanjutkan kuliahnya. Sejak saat itu ia sering ke kotaku. Sampai ia mempunyai pacar dan menikah.
May 25, 2018

Cerita Dewasa Mbak Sisca Yang Basah Dengan Toket Jumbo

Cerita Dewasa Mbak Sisca Yang Basah Dengan Toket Jumbo
Cerita Dewasa – Namaku Suryandi, biasa dipanggil Yandi. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Universitas di Surabaya. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jombang, Jawa Timur.

Saat Aku tinggal di kota Jombang, Di depan rumahku ada seorang wanita namanya Jesisca, tapi ia biasa dipanggil Sisca dan aku biasa memanggilnya Mbak Sisca. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah Bank suwasta di Jombang.

Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang lurus pastinya cantik. Tapi yang paling aku suka melihatnya buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.


Keindahan tubuh Mbak Sisca tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. satu lagi yang membuat ku gemes melihat bibir merahnya yang tipis, Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.

Setiap pagi kalau mbak Sisca sedang menjemur pakaian, Mbak Sisca selalu menggunakan kaos tanpa lengan kadang masih pake pakean baju tidur yang tipis dan keliatan trawang -trawang. Jika dia saat ambil pakaian kan dia menunduk, kadang sering saya lihat payudaranya yang besar dan ingin kuremas hemmmmm…. Seketika itu pasti saya langsung greng penisku langsung konslet.

Apalagi saat nungging ambil pakaian yang mau di jemur dari ember terus aku lihat dari belakang dan lihat pantatnya yang indah dan besar hemmmmmm , Aku terus bayangin” missal aku bisa bercinta denganya aku ingin bercinta lewat belakang” . tapi apa ya mungkin saya Cuma bisa bayangin aja.

Kemudian aku membayangkan misal Mbak Sisca bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap hari, dan selalu penisku greng saat membayangkanya.

Bahkan aku berjanji misal aku bisa bercinta dengan Mbk Sisca akan kunikmati seluruh bagian tubuhnya terutama payudaranya / teteknya yang indah dan bagian pantat sama vaginanya mungkin yang indah . “tapi apa ya mungkin dalam hati saya bilang gitu” hehehhehe.

Besok malam nya saya pergi di rumah temanku namanya Ridwan, untuk membahas acara sekulahan bentar lagi mau mengadakan GELAR KARYA dan ada juga Temenku yang namanya Dido dia di rumah Ridwan,terus kita ber tiga membahas tentang GELAR KARYA terus tak lama kemudian udah selese, terus aku ijin pulang karna di rumah gak ada orang.

Karna ortuku baru pergi ke rumah simbah kebetulan rumahnya Surabaya kebetulan adek saya juga ikut Jadi aku sendirian di rumah. Kunci rumah awal saya bawa tapi di saku jaket saya,

Dido mau pergi lihat balapan liar dia gak pake jaket terus pinjem jaket saya, terus aku pulang baru menyadari bahwa konci rumah di bawa oleh Dido karna jaket saya dibawa Dido. “waduh gimana ni kuncinya malah dibawa Dido, alamat bisa tidur di rumah ni” , saya dalam hati bilang gitu .

Padahal jarak nonton balapan liarnya lumayan jauh. Apalagi sudah larut malam,mau kembali ke rumah Ridwan gak enak sama ortunya karna udh malam. Terpaksa deh aku tidur di teras rumah, sambil jaga malam.

“Lho masih di luar Yandi..??”
Aku tebangun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Sisca baru pulang.
“Eh Mbak Sisca juga baru pulang?,” saya membalas sapaannya.
“Iya, baru pulang kerja ni, aku mampir ke rumah temen temenku ada yang menikah jadi kesana dulu,” jawabnya.
“Kok tidur di luar Yandi..?
“Hehehe…. kuncinya terbawa teman Mbak, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku.
“Kok bisa?”
Ceritanya panjang Mbak… “jawabku.

Aku berharap agar Mbak Sisca memberiku tumpangan tidur di rumahnya, dalam hati saya bilang gitu. Berlanjut Mbak Sisca membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.

“Kenapa Mbak, pintunya rusak ..?”
“Iya ni dari kemarin pintunya agak rusak, tapi aku lupa memanggil tukang kunci Yandi jadi agak susah membuka.” jawab Mbak Sisca.
“Kamu bisa membukanya, Yandi.” lanjutnya.
“Coba Mbak ,.” jawabku, sambil mengambil alat ala kadarnya dari motorku.

Aku mulai agak bergaya, seolah olah aku bisa. dikit-dikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Tapi aku bersemangat karna harapanku bisa dapat tumpangan tidur di rumahnya Mbak Sisca.

“klutek-klutek klutak klutek…” akhirnya bisa terbuka. Aku pun lega.
“Wah bisa juga kamu Yandi, belajar dari mana?.”
“Ah, kebetulan aja kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
“Terima kasih ya Yan,” ucap Mbak Sisca sambil masuk rumah.

Aku agak kecewa sih Cuma ucapan terima kasih aja,. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Sisca keluar dan menghampiriku.

“Tidur di luar apa gak dingin Yandi nyamuknya kayaknya juga banyak apa tidur di rumahku aja,” kata Mbak Sisca.
“Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja nanti malah ngrepotin, “jawabku biasa basa-basi. hehehe
“Nanti masuk angin lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
“Yaudah deh mbak” jawabku gitu.
Akhirnya aku masuk juga, soalny itulah yang kuinginkan, biar bisa lihat Mbk Sisca dari deket, hati kecil saya bilang gitu.

“Mbak, saya tidur di ruang tamu saja.”
Aku langsung merebahkan tubuhku di kursi yang terdapat di ruang tamu.
“Ini bantal dan selimutnya Yandi.”

Aku sempet kaget melihat Mbak Sisca datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku pasti membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.

“Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” Saya bilang gitu.
“Oh nggak pa-pa Yandi, telanjang juga nggak pa-pa.”
“Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
“Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat di kamarku ada,” kata Mbak Sisca sambil masuk kamar.

Aku terus bayangin kata-kata Mbak Sisca tadi “kalau kurang hangat di kamarku ada” .saya mikir terus sampe gak bisa tidur. Terus saya mencoba menyapa kekamarnya sambil ketok ketok pintu kamarnya, Mbak saya mau pinjem bantalnya,, ? saya bilang gitu… trus Mbak Sisca keluar kamar sambil ngasih aku bantal saya sempet kaget,

sebab Mbak Sisca hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Sisca. Apalagi dia tidak memakai apa-apa didalam baju tidurnya jadi kelihatan nrawang-nrawang dikit.

Terus aku kembali ke kursi, tapi pintu kamarnya Mbak Sisca ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Sisca tidur dan pakaiannya sedikit terbuka.Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

“Kurang hangat selimutnya Yandi,” kata Mbak Sisca.
” Saya sempet kaget saya kira Mbak Sisca udah tidur” . eh iya Mbak, mana selimut yang hangat Mbak,” jawabku memberanikan diri pastinya sambil deg-deg kan.
“Ini di sini yandi,” kata Mbk Sisca sambil menunjuk tempat tidurnya.

Aku berlagak bingung . tapi sebenarnya saya maksud Mbak Sisca bilang gitu. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. terus membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Sisca yang tertutup kain tipis itu.

“Sudah jangan ngalamun, ayo sini naik,” kata Mbak Sisca.
” katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek,” kata Mbak Sisca saat aku mau naik ranjangnya.
Kali ini bener-bener kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek ku berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.

“Ouww, titit kamu sudah berdiri Yandi, ingin yang hanga,,t,” katanya.
“Mbak nggak adil masak nyuruh aku telanjang cuma hanya aku yang telanjang, Mbak juga toh,,,” kataku.
“Aku maunya kamu yang membukakan pakaianku.”
Kembali aku kaget , aku benar-benar kaget sambil dag dig dug jantungku . Mbak Sisca mengatakan hal itu. Aku baru pertama tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Sisca penisku sudah berdiri.

“Ayo,,,, bukalah bajuku,” kata Mbak Sisca.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita telanjang, kalau di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

Setelah Mbak Sisca pakaianya aku copotion meskipun sambil gemeter, tanganku tiba-tiba langsung meremas-remas buah dada Mbak Sisca yang putih dan mulus. Dan lansung saya jilat sama kuhisap putingnya… Mbak Sisca rupanya keasyikan dengan hisapanku. Posisi ini masih keadaan berdiri.

“Ohhhhhhhhhh, Yandiii…..”

Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Sisca. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Sisca. Pantat yang kenyal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Sisca yang merah ..

“yandi, kamu pinter juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
“Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.

Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Sisca. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbk Sisca. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur.

Aku mencium dan menjilatinya bulunya, trus kujilat vaginanya yg indah itu. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Sisca. masih kurang puas Aku terus kujilat lgi vaginanya sambil bunyi “ceepppp”.

“Terus mbk Sisca Bilang ” naik ranjang yuk Yandi,,?

Aku langsung menggendongnya dan langsug aku jatuhkan di ranjang dengan pelan-pelan. Mbak Sisca tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vaginanya Mbak Sisca.

Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Sisca rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Sisca bilang “achhhhhhhhhhhhhh” hingga pahanya sedikit menutup. Tetep masih berlanjut aku kecup klitorisnya……..

“Lagi Yandi.”ahahahahahhhh
“Iya Mbak, punyamu sungguh nikmat ..”
“Ganti yang lebih nikmat dong Yandi.”

Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Sisca yang agak menutup. Kuraba sebentar sambil klitorisnya tak pegang pelan-pelan . Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat dan panjang, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Sisca.

“Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..ah..ah”
“Terus Yandi, masukkan sampai pol Yan.. ah.. ah..ah..ah”
Aku terus memasukkan penisku hingga pol. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Sisca. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.

“Mbak Sisca .. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..ah..ah..”
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat keras. Itu membuat Mbak Sisca semakin menggeliat keasyikan sambil mbk Sisca menciumi leher ku .
“Oh.. ah.. nikmaatt.. yandi.. terus.. ah.. ah.. ah..”sambil saya juga memegang payudaranya Mbak Sisca ,,,,ah..ah…ah…mbk Sisca menikmatinya.

Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Sisca memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Sisca memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya.

Aku kelonjotan merasakan nikmatnya Mbak Sisca. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

“Oh.. Mbak Sisca .. nikmaaatt sekali.. hangat oh.oh.oh.oh.oh.oh..”
Sambil merasakan kenikmatan itu, sambil aku meremas-remas buah dada Mbak Sisca. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Sisca.

“Oh Yandi punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
“Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”

Mbak Sisca rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Sisca mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Sisca disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

“Mbak Sisca .. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
“Eh.. ahh.. ooohh.. Yandi.. asyiiikkk.. ahhhhhhhhhh…”

Setelah dengan gerakan turun sambil di goyang. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya.

Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Sisca kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

“yandi, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Sisca.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.

“Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.

Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas dank eras vagina Mbak Sisca. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

“Oh.. Aah.. Yannn.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt yan.. terus.. lebih keras Yann…”
“Mbak Sisca.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”

Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Sisca membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Sisca bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur. Mbak Yuli berkelonjotan, ia menikmati. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.

“Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”

Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Sisca yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Sisca.

“Oh, Mbak .. nikmat sekali .. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
“Kamu juga Yan, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”

Terus kami di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.

“Kamu nggak sekolah yan,” tanya Mbak Sisca.
“Sudah terlambat, Mbak Sisca tidak bekerja.”
“Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”

Kemudian Mbak Sisca pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Sisca tetap nikmat.


Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Dido dan mengambil jaket dan kunci rumahku yang berada di jaketku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita apa lagi wanita itu yang kupinginkan,rasanya seperti mimpi.

Kini aku udah lulus SMA berlanjut kuliah dan bekerja di Surabaya, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jombang, aku selalu mampir ke rumah Mbak Sisca dan kembali menikmati permainan nikmat.

Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Sisca, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA. Sekali lagi ini adalah kisah nyata dan benar-benar terjadi.
May 25, 2018

Cewek Montok di Kantor

Cewek Montok di Kantor
Cerita Dewasa – Gue Cowok Yang Masih tunggal. Gue diakui pada saat terhutang seruang Artikel Baru seorang cewek cantik. Dia Atasan gue, orangnya cantik Dan Montok menggoda. Dia Suka cara membuat kontol gue Naik Terus. Nggak Heran dia Punya hobi ngesex. Gue juga Punya hobi Yang sama. TAPI regular tidak semaniak dia. Hampir TIAP aceh dia ngesex Artikel Baru Yang cowok disenanginya, bahkan gue sering diajak ‘Anu’ sama dia. Disamping gue Senang Dan menikmati tubuhnya Yang Aduhai ITU, gue juga regular tidak Berani menolak perintahnya .. pokoknya “AIS”-lah ..ITU .. tuu .. Asal Ibu Senang. Dan gue dijanjikan Naik pangkat Dan tentu Saja gaji Naik juga dong plus bonus tubuhnya Yang Montok ITU.


Dia orangnya cantik meskipun umurnya Jauh Diatas gue. KARENA dia Selalu Suka Pakai rok ‘super’ mini transparan Warna putih. Maka gue industri tahu kalau dia TIAP aceh nggak pernah Pakai CD. Yang gue Heran ama dia, pas dia ADA di Luar RUANG diakui pada saat terhutang dia Selalu Pakai rok Biasa bahkan pernah Pakai celana. TAPI ADA pas di RUANG diakui pada saat terhutang kitd dia Selalu Pakai rok ‘super’ mini ITU. Jadi kalau ADA sesuatu Yang dia butuhkan dia Selalu Minta tolong gue Yang ngurus. Meja kerjanya Yang berada di DEPAN gue, jadi gue Bisa melihat APA Yang dikerjakannya.
TIAP menit dia Selalu memancing nafsu gue. Dia sering pura-pura lihat suasana diluar Jendela, padahal dia ingin memeperlihatkan kemontokan pantatnya Yang Super Montok ITU. Lalu dia pura-pura melihat Hasil diakui pada saat terhutang gue Sambil Dekat-Dekat Terus dia menundukkan kepalanya .. Lalu yah jelaslah payudaranya Yang Tergantung prabayar bebas Tanpa halangan bahasa Dari BH. Dia goyangkan badannya, Maka bergoyanglah Payudara ITU kiri-kanari-kiri lagi .. TAPI Yang memucat Parah, dia pura-pura menjatuhkan Bulpen di Lantai, Terus dia jongkok membelakangi gue,
Pas dia nunduk, roknya tersingkap keatas jadi terlihatlah pantatnya Yang Montok Dan putih memeknya Yang putih kemerahan Artikel Baru bulu Yang Tampak menantang untuk dijamah. Pas dia udah ambil ITU bolpoint, eh .. dijatuhin Lagi Terus nungging lagi .. lagi .. lagi .. Dia goyangin ITU pantatnya Maju-mundur, Bawah-Atas .. Lalu dia renggangkan kakinya sehingga memeknya Yang Lezat ITU merekah Bagai bunga ‘mawar’ Dan begitu seterusnya. Hingga gue nggak Tahan Akan kelakuannya ITU.Langsung aja gue deketin dia Terus gue obok-obok ‘anu-nya’ .. Dan ternyata .. Apa Yang terjadi .. ohh ..
Dia menikmati sentuhan-sentuhan gue. SAAT Suami gue BEKERJA Artikel Baru Lidah gue. Gue jilat sedikit kacangnya Dan di “menyedot” agar basah. Nggak samapai doa menit udah Tampak ADA Cairan bening di memeknya. KARENA kontol gue udah nggak Tahan, Lalu gue masukin kontol gue Ke memeknya. Dia mendesis – meronta – mengerang nikmat (3M) demikian juga gue. Hangat Dan lembab.Lalu gue mula goyang kiri kanari, Maju-mundur Dan kadang-kadang gue Putar. Dia bener-bener Hebat, Penghasilan kena gue agak pasif Dalam, Gerakan gue udah hampir KARENA nyampe. Dia Artikel Baru perkasa menggoyang tubuhnya Maju-mundur, kanari-kiri Dan berputar Artikel Baru garang.
SEMENTARA gue makin berat untuk nahan orgasme gue, akhirnya ..
“Bu Boleh keluarin di Dalam, ..?” Kataku.
“Boleh aja sayang, emang sudah hampir .. ya?” Katanya Sambil Terus menggenjot pantatnya Maju-mundur, mainkan Taruhan Poker di Dominoqq Terpercaya.
“Ya, bu” Kataku.
“Kita sama-sama ya, hmm .. ohh ..”.
Artikel Baru Sisa Tenaga gue goyang Lagi Wire color Kawat warna gue Terasa enak bener KARENA orgasme gue udah deket Wire color Kawat warna Pintu helm “NAZI”.
Lalu gue peluk dia Bahasa Dari Belakang Sambil gue remes dadanya. Dan cret .. cret .. cret. cret, air mani gue muncrat didalam Lubang memeknya. Dan diapun merintih ohh yes Dan Lalu mencengkeram kursi Artikel Baru Erat Serta badannya Bergetar Dan menegang .. Rupanya dia klimaks juga. Untuk Artikel Dan kontol memek Masih Bersatu gue tetep peluk dia bahasa Dari Belakang.
Dia Tersenyum PUAS Lalu melumat bibirku. Dia Bilang kontolku enak banget sih. Dia kangen katanya kalau nggak dicoblos kontolku consumer sehari. Nggak lama gue peluk pinggangnya KUAT-KUAT bahasa Dari Belakang Sambil ngerintih akhh .. akhhgg Dan Lalu di Dinding memeknya kubikin Terasa Hangat KARENA semprotan sperma gue Tadi. Nggak Ke Tulungan enaknya katanya, TAPI dia harus buru-buru ngrapiin baju Dan nyuci memeknya. Habis gituan luemes banget Dan nggak Bisa Lagi diakui pada saat terhutang. Abis Sambil berdiri sih.
Enak juga lho bercinta di Kendaraan bermotor. Apalagi kalau Lembur JANGAN dibilang. Di Meja diakui pada saat terhutang, di WC, di angkat, di Lantai Atas Gedung atau juga di Dalam, mobilnya juga Bisa, rasa Takut ketahuan ITU Selalu ADA, TAPI kenikmatannya berbaring PADA Bahasa Dari Yang berbaring, pokoknya sensasinya berbaring.
Malamnya gue diajak Ke pub. Penghasilan kena macet doa Belas malam saja, gue ajak dia Pulang. Dia kutuntun Ke mobilku Karena Dia MULAI Mabuk akibat terlalu BANYAK mengkonsumsi Gross profit Kamar Rooms Dan kuantarkan Ke apartemennya. Gue bingung mengapa dia nggak Pulang Ke rumahnya Sendiri .. mengapa kesini. Kuantar Wire color Kawat warna Ke Dalam, kamarnya di Lantai 7, gue istirahat sejenak di sofanya. Dia Bangun Dan menghampiri gue untuk mengucapkan terima Kasih Dan selamat malam saja .. TAPI tubuhnya jatuh Dalam, pelukan gue sehingga nafsu gue untuk meng’anu’nya MULAI Bangkit. Kuciumi Bahasa Dari Kening, mata, Hidung hingga Mulut sensualnya disambutnya Ciuman gue Artikel Baru permainan lidahnya Yang sudah profesional.
Lama Kami berciuman Dan gue MULAI meremas teteknya Yang agak kenyal .. Lalu kubuka resleting bajunya .. kemudian kususupkan Tanganku Ke Dalam, behanya untuk meremas teteknya Lagi Dan memainkan putingnya .. Sambil berciuman Terus. Satu persatu pakaiannya jatuh Ke Lantai .. BH .. CD ..TAPI Kami Masih berciuman. Tanganku tak tinggal diam .. meremas Diatas sesekali memainkan puting Dan Meraba Dan memainkan di Bagian tidak memeknya .. oi .. jembutnya Yang menggoda .. lezatnya ..
Memeknya telah banjir akibat otot memeknya mengeluarkan Cairan KARENA rangsangan Bahasa Dari gue .. MULAI tangannya membuka Satu persatu pakaianku Wire color Kawat warna Kami berdua bugil penuh. Kusodok sodok jari tengahku Ke Dalam, memeknya .. sshh .. oohh .. gung .. silahkan .. sshh ..jangan berhenti .. aahh .. Terus jariku telunjukku memainkan itilnya Yang MULAI menegang .. sshh ..aahh .. Dan dia merebahkan badannya di MULAI sofa kuciumi Lagi putingnya Dan kusodok-sodok memeknya Lagi Artikel Baru doa jari .. sshh .. aahh .. oohh my goodd .. sshh .. dia MULAI MENCARI-CARI kontolku Yang sudah Tegang sejak Tadi .. Dan MULAI menghisap kontolku .. MULAI bahasa Dari Kepala .. sshh .. aahh .. buu .. aahh .. sshh .. perlahan Lahan mulutnya masuk Dan melahap kontolku semuanya sshh .. hhmm .. kutambah jariku Satu Lagi hingga Tiga Yang masuk Ke Dalam, memeknya sshh .. aachh .. tambah Satu Lagi hingga HANYA jempol Saja Yang Masih di Luar memainkan itilnya ..sshh .. hhmm, daftarkan diri anda di Agen SBOBET dan mainkan Game Judi Bola Casino Online sekarang juga.
gue lepaskan kontolku Bahasa Dari mulutnya Dan MULAI kuarahkan Ke BIBIR memeknya Yang banjir .. Lahan perlahan kudorong kontolku .. sshh .. oohh .. madu .. hhmm .. BIBIR bawahnya menggigit BIBIR atasnya .. kuangkat kedua pahanya Dan kusandarkan di sandaran sofa Yang Sebelah kiri Tanggal Gabung Yang kanari kuangkat .. Dan memberkati .. aahh .. sshh ..kuayunkan perlahan Lahan .. sshh .. oohh my god .. ayo .. sshh .. Terus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku .. sshh .. buu .. SAYA mau keluar buu .. sshh .. keluarin di dalem aja sayang .. ohh aahh ..kedua pahanya dijepitkan MULAI PADA pinggangku Sambil menggoyangkan pantatnya sshh Terus ..aahh ..
Tiba-Tiba dia menjerit histeris oohh .. sshh .. sshh .. sshh .. ternyata dia sudah keluar .. Terus gue menggenjot pantatku semakin CEPAT Dan Keras hingga mentok Ke ditempatkan dan memeknya sshh ..aahh .. Dan aagghh .. crett .. crreett .. ccrreett .. kutekan pantatku hingga kontolku menempel ditempatkan dan memeknya .. Dan keluarlah pejuku Ke Dalam, liang memeknya .. sshh .. bbrr .. SAAT terakhir pejuku keluar .. guepun lemas tetapi regular tidak gue cabut melainkan menaikan Lagi kedua pahanya hingga Artikel Baru jelas gue lihat bagaimana kontolku masuk Ke Dalam,
Memeknya Yang di kelilingi Diposkan oleh jembutnya Yang menggoda .. kubelai jembutnya Sambil sesekali menyentuh itilnya. Ssshh .. aahh .. gue MULAI mengayunkan book value kontolku .. biar agak Ngilu gue paksakan .. Kapan lagi .. sshh .. aahh .. hhmm .. gue meminta dia untuk Posisi nungging Artikel Baru regular tidak melepaskan kontolku Dalam, memeknya .. Terasa kontolku dipelintir Diposkan oleh memeknya .. Terus kugenjot lagi .. sshh Dan .. sshh .. dia mendorong pantatnya Dan aachh .. lebih cepet honey .. sshh ..dia sudah keluar Lagi
Masih gue asik mengoyang pantatku Sambil meremas teteknya Yang Bahasa Dari Tadi gue biarkan ..sshh .. hhmm .. aahh .. Dan creett .. creett .. guepun menekan pantatku Dan menarik pinggulnya hingga kontolku mentok Lagi di ditempatkan dan memeknya .. Kami berdua sama lemas ..
Dia ambil sebatang ROKOK .. dinyalakannya Dan dia hisap ITU ROKOK .. Persis seperti SAAT dia menghisap kontol gue .. Kami duduk Dan sama menikmati permainan nihil Sambil dia merokok Kami saling mengobok-obok kemaluan masing-masing .. Kuangkat tubuhnya Ke TEMPAT TIDUR .. Kami membereskan regular tidak Pakaian Kami Yang Masih berserakan di Lantai Ruang Tamu .. gue Putar jam BEKERJA tepat Pukul 5 soalnya gue mau Pulang .. Dia MULAI merapatkan matanya Sambil tangannya merangkul Dan tubuhnya berkeringat merapat Yang Ke tubuhku .. meskipun Udara di Rungan sudah Dingin tetapi TUBUH Kami Masih berkeringat akibat permainan Tadi ..
PADA kesempatan berbaring gue Datang Ke rumahnya nganterin surat-surat Penting. Kebetulan Siang ITU dia Lagi Sendiri. “Oh sayang .. KAMU ayo cepet masuk .. Mm” katanya Sambil nutup Pintu. “Iya bu, Saya cuma mau ngantar surat
Suami “Kataku.
Terus gue pamit Minta Pulang .. TAPI .. “Aduh koq buru-buru Amat sih .. Mengajukan mau Minta tolong lagi .. Boleh khan ..” katanya manja. Lalu, matanya Merem melek Sambil lidahnya dikeluarkan, gue udah industri tahu Pasti dia pengen ngentot Lagi nich. Pokoknya udah nggak Tahan deh. Langsung gue diajak dia masuk Dan duduk di teras Anda. Waktu ITU dia Pakai baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya Yang Montok Artikel Baru putingnya menyembul Yang bahasa Dari Balik bajunya. Nafsu gue lihat dia Lagi ‘super’, Lalu dia pancing gue untuk bercinta. Gue sih “AIS” Saja.
Lalu kulot Dan CD langkah dilepaskan demi langkah, Lalu memeknya gue raba-raba, Dan kelentitnya gue diplintir Wire color Kawat warna dia terangsang banget. Terus baju, celana Dan CD gue diplorotin.Lalu kitd duduk di Lantai teras Anda. Dalam, Posisi duduk Santai kakiku selonjor, dia sedot-sedot kontolku Wire color Kawat warna gue mendesah-desah Dan kontolku menjadi Tegang Dan Keras. Dia kangkangi kakinya Terus dia pegang kontolku Yang udah Keras Sambil mengarahkan Ke memeknya Yang sudah basah Dan merekah ITU.
Aduh enaknya Terus dia Naik turun-Terus Sambil digoyang-goyang Terus dikocok Terus Wire color Kawat warna kenikmatan Yang tak terhingga. Rasanya dia jadi lemas Dan capai, TAPI dia berusaha regular tidak mau udahan. Kayaknya teriak tertahan, mungkin dia Takut kedengaran Tetangga. Dia Terus Naik turun-Dan gue juga ngimbangi Bahasa Dari Bawah, Terus Wire color Kawat warna akhirnya gue Dan dia pelukan Erat-Erat Karena Dia sudah merasa klimaks hampir, Dan nggak lama dia pun menegang Dan akhirnya sama-sama Puncak Dan keluar.
 

Pokoknya nikmat banget, badan gue Dan juga Terasa lemas tak bertenaga kepinginnya nggak mau lepas Bahasa Dari tubuhnya. Tanpa Pakai celana Dulu dia pergi Ke KAMAR mandi. Pantatnya Yang Montok bergoyang kanari-kiri-kanari-kiri .. Kadang dia menundukkan tubuhnya sehingga posisinya nungging Ke arah gue .. sehingga memeknya terlihat merekah .. ohh. Gue melotot lihat tingkahnya begitu seronok. Ah gue cuek aja. Yang Penting ..uueennaakk .. ooii .. Byyee ..

Tuesday, May 22, 2018

May 22, 2018

Nafsu Membara Seorang Gadis Binal

May 22, 2018

Melayani Nafsu Liar Om Ferdi

May 22, 2018

Selingkuh Dengan Bekas Mantan Pacarku

May 22, 2018

Bercinta Dengan Gadis Yang Baru Aku Kenal

May 22, 2018

Gairah Sex Di Dalam Sebuah Kamar Kost

Monday, May 21, 2018

May 21, 2018

Janda Montok Goda Ayah Kost

May 21, 2018

Sekretaris Seksi Minta Di Goyang

May 21, 2018

Nafsu Ku Naik Lihat Badan Seksi Di Sampingku

May 21, 2018

Kunikmati Keperawanan Pacarku

May 21, 2018

Kakakku Yang Berbadan Seksi

Friday, May 18, 2018

May 18, 2018

Mertua yang Bergairah Melihat Kemaluanku

May 18, 2018

Skandal Seks Dengan Tukang AC

May 18, 2018

Ngentot Pramugari Cantik Sexy

May 18, 2018

Di Persunting Anak Angkat Sendiri

Thursday, May 17, 2018

May 17, 2018

Dapat Kenalan Cewe Sekalian Sex Yang Diawali Dari Chattingan

May 17, 2018

Pisang Pengganti Penis Karena Ingin Memuaskan Nafsuku Sekejap

May 17, 2018

Kenikmatan Di Malam Jumat Dengan Tiara

May 17, 2018

Kisahku Bersama Mba Sus Pemilik Kost

May 17, 2018

Pergi Kuliah Masuk Ke Kamar Mandi

Wednesday, May 16, 2018

May 16, 2018

Threesome Dengan 2 Saudara Tiriku

May 16, 2018

Nikmatnya Tubuh Mulus Mama Muda

May 16, 2018

Bersetubuh Dengan Papa Tiri

May 16, 2018

Tubuh Hangat Sekretaris Cantik

May 16, 2018

Selingkuh Dengan Sepupuku

Tuesday, May 15, 2018

May 15, 2018

Kulayani Nafsu Bejat Mertuaku

May 15, 2018

Nikmatnya Tubuh Mulus Kania

May 15, 2018

Jepitan Kepuasan Memek Menantuku

May 15, 2018

Tubuh Mulus Mala Si Janda Muda

May 15, 2018

Memek Gadis Binal Disebelah Rumahku

Monday, May 14, 2018

May 14, 2018

Nikmatnya Memek Basah Dita Sahabatku

May 14, 2018

Tubuh Mulus Dosen Cantikku

May 14, 2018

Nikmatnya Bercinta Dengan Calon Istri

May 14, 2018

Tubuh Mulus Mala Si Janda Muda

May 14, 2018

Nikmatnya Tubuh Mulus Kania

Sunday, May 13, 2018

May 13, 2018

Gairah Nafsu Tante Viska

May 13, 2018

Kecantol Nafsu Janda Binal

May 13, 2018

Godaan Mesum Gairah Mertuaku

May 13, 2018

Gairah Nafsu Sange Cewek Binal

May 13, 2018

Kepuasan Birahi Pacar Gelapku

Kepuasan Birahi Pacar Gelapku
Sebelumnya aku mau bilang kalau aku merupakan wanita yang sudah memiliki keluarga kecil. Dan tidak pernah terlintas dalam benakku untuk melakukan perselingkuhan layaknya dalam cerita dewasa, karena selama ini aku mampu menghindari setiap godaan yang datang padaku. Seperti contohnya ketika ada seorang mantanku yang mencoba mendekatiku kembali bahkan dia memberikan perhatian lebih padaku.

Namun aku memang di kenal sebagai pasangan yang romantis dengan suamiku. Meskipun mempunyai anak kami tidak jarang jalan bareng tanpa harus membawa anak kami, dan akupun begitu mencintai serta menghormati suamiku mas Doni, hampir sepuluh tahun pernikahan kami belum pernah kami bertengkar sampai melibatkan orang lain, karena bagi kami pantang melakukan hal itu.

Sehingga kamipun terlihat adem ayem di depan semuanya begitu juga di depan kedua orang tua kami. Aku tidak ingin kalau kami sampai ketahuan bertengkar karena kami menikah atas dasar suka sama suka tanpa paksaan dari orang lain, layaknya dalam cerita dewasa kami berdua seperti pasangan yang paling romantis karena akupun menjaga sikapku untuk tidak sembarangan berbicara atau jalan bareng dengan pria lain.


Meskipun itu saudaraku ataupun saudara suamiku, namun semua itu tidak berlangsung lama karena akupun terjebak pada cinta yang salah atau lebih tepatnya aku mencintai orang yang salah selain suamiku. Dia tidak lain adalah saudara dari suamiku sendiri, awalnya aku ingin menghindar dari hubungan ini sampai akhirnya kamipun terlibat hubungan intim layaknya dalam cerita dewasa.

Sejak saat itu pula aku yang awalnya berniat menghindari dia, menjadi lebih sayang padanya bahkan jika harus memilih aku tidak tahu harus memilih siapa di antara mereka. Walau sebenarnya ada keraguan dalam hatiku kalau dia hanya ingin memuaskan nafsunya berhubungan denganku, tapi entah mengapa aku begitu mencintainya bahkan kini aku tidak rela kalau sampai harus kehilangan dia.

Sebut saja dia Bintang dan aku biasa memanggilnya mas Bintang, karena dia msih saudara dari suamiku. Dan sudah hampir satu tahun kami berhubungan tanpa ada orang lain tahu. Karena kami berdua sudah sepakat untuk merahasiakan hubungan gelap ini dari orang lain, seperti dalam cerita dewasa kami lakukan perselingkuhan itu bahkan lebih tepatnya kami ibarat pasangan suami istri.

Karena hampir setiap hari aku dapat menemuinya tanpa orang lain tahu ataupun menaruh curiga pada kami. Seperti hari ini mas Bintang datang ke rumah dan memang rumahku sepi karena suamiku sedang pergi bekerja sedangkan anak-anakku di bawa neneknya, sewaktu mas Bintang masuk rumah akupun tidak membuang kesempatan untuk segera mendaratkan ciumanku padanya.

Diapun membalas ciuman yang aku berikan padanya hingga akhirnya kamipun bergumul dalam kamarku. Dengan posisi rebahan di atas tempat tidurku akupun mencumbu mas Bintang di atas tubuhnya, aku ciumi seluruh wajah dan lehernya hingga aku sendiri yang mendesah “OOooouuuggghh… ooouuuggghhh… aaaagggghhh… aaaaaaaggghhh… aaaaaaagghhh.. ” Desahku sambil terus beraksi pada mas BIntang.

Saat itu juga tanganya mulai menyingkap bajuku dan dengan mudah dia menarik celana dalamku, lalu dengan perlahan dia buka juga celananya dan langsung memasukkan kontolnya dalam memekku. Sebenarnya kalau di lihat dari ukuran Mr.P mas BIntang jauh lebih besar lagi Mr.P suamiku, dan dari ini aku tahu kalau aku tulus mencintainya karena aku tidak melihat ukuran kontolnya itu.


Tapi meskipun ukurannya tidak seberapa tapi mampu membuatku tidak dapat menahan birahiku. Mungkin karena aku begitu sangat mencintainya karena itu ketika kontol itu sudah masuk dalam memekku dan mas Bintangpun menggoyang pantatnya akupun mendesah lebih panjang lagi “Oooouuugghh.. aaaaggggghh… sa.. yang… aaggghh… love.. you… aaaaggghhh…” Kataku di atas tubuh mas Bintang.

Akhirnya mas Bintang membalikan tubuhku lalu dia yang menggoyang lebih keras lagi pantatnya “OOoouuuggghh.. ooouuuugghhh…. ooooouuuuggghhh… sa.. yang… aaaaaggghhh….. aaaaggghhh… ” Karena memekku sudah basah hingga akhirnya mas Bintang mempercepat gerakannya di dalam menggoyangkan pantanya sampai akhirnya tumpah semua sperma dalam rongga kemaluanku.

Akupun memeluk tubuh mas Bintang seakan tidak mau untuk melepasnya lagi. Namun dia langsung bangun dan merapikan pakaiannya kembali karena takut sampai ketahuan oleh orang lain, beginilah tiap kami melkaukan adegan layaknya dalam cerita dewasa, aku merasa kurang menemukan kesempurnaan dengan mas Bintang namun semua itu membuatku begitu mencintainya dan ingin rasanya aku mengajaknya tidur semalaman berdua.

Saturday, May 12, 2018

May 12, 2018

Memuaskan Birahi Gadis Simpananku

Memuaskan Birahi Gadis Simpananku
Aku seorang pria yang sudah berusia 40 tahun tapi tidak kalah dengan pria yang jauh lebih muda dariku. Karena meskipun aku sudah memiliki seorang istri yang kini sudah memberiku dua orang anak tapi aku tetap menjaga penampilanku hingga terlihat nampak seperti pria bujang, sehingga banyak gadis yang mau menjadi pacarku atau sekedar melakukan adegan seperti dalam cerita sex denganku.

Tapi tentu saja tanpa sepengetahuan istriku, dan aku harus pintar merahasiakan perbuatanku darinya. Lama juga aku melakukan hal ini dan sampai detik ini aku hanya melampiaskan nafsuku saja tanpa ada perasaan yang ikut di dalamnya, tapi ketika aku mengenal gadis bernama Ayu dia salah satu mahasiswi di salah satu kampus yang tidak jauh dari tempat kerjaku.

Hampir setiap hari mobilku melewati kampusnya karena itu sejak awal mengenal Ayu, di sebuah tempat hiburan malam akupun sering memberinya tumpangan untuk berangkat kampus atau pulang dari kampusnya. Dan kamipun lebih dekat lagi meskipun awalnya kami hanya melampiaskan nafsu melakukan adegan seperti dalam cerita sex sampai akhirnya aku begitu menyayangi Ayu.


Akhirnya akupun berinisiatif untuk menjadikannya gadis simpananku karena aku tidak mau kalau sampai kehilangan dia. Dan Ayu juga tidak menolak kalau aku mau menjadikannya simpananku karena diapun sudah tahu kalau aku memang sudah memiliki seorang istri dan dua orang anak. Bahkan Ayu lebih perhatian padaku di bandingkan dengan istriku sendiri.

Atau mungkin karena aku begitu suka dan sayang padanya, karena itu setiap hal yang dia lakukan padaku menjadi sangat berharga. Bahkan kini aku mengontrak sebuah rumah untuk Ayu tempati dan juga agar aku lebih leluasa jika ingin menemuinya. Dengan begitu aku menjadi lebih sering bertemu dengan Ayu apalagi kalau kami ingin melakukan adegan seperti dalam cerita sex.

Seperti hari ini aku memang sengaja pulang lebih awal dari kantor tempatku bekerja. Dan langsung saja aku menuju rumah milik Ayu sampainya disana aku lihat rumah Ayu sudah berada di dalam rumah dan sedang masak di dapur, akupun mendekatinya ” Kenapa masak sayang.. beli aja kenapa sich…. ” Dia tersenyum lalu mendekat dan memelukku sambil berkata.

Kalau dia ” Kamu tahu kan aku lebih suka masak sendiri buat kamu sayang.. ” Katanya sambil terus memeluk tubuhku. Untuk sesaat kamipun saling berciuman dengan Ayu masih memakai celemek di tubuhnya. Tapi aku balas dengan merengkuh tubuhnya dalam dekapanku lalu aku ciumi wajahnya hingga diapun menikmatinya lalu Ayu mendorong tubuhku hingga aku mundur beberapa langkah.

Diapun mencoba menghindariku dan berkata ” Iiiihh…. sana dulu sayang… aku mau masak nich… ” Akupun menjauh dari Ayu dan segera masuk dalam kamar untuk membersihkan diri agar lebih segar. Setelah itu kami berdua makan malam lebih awal karena aku melihat jam masih menunjukan 6 sore, tapi seperti pasangan selingkuh lainnya kami tidak membuang kesempatan begitu saja.

Dengan mesra aku langsung membopong tubuh Ayu masuk dalam kamar lalu aku rebahkan di atas tempat tidur. Kemudian aku cium seluruh tubuhnya hingga mulutku berada tepat di depan memeknya, saat itulah aku langsung bermain dengan lidahku dalam memeknya ” Ooouuuggghh… mas…. aaaaaaggghhhh… aaaagagggghhh… ” Terdengar desahan Ayu ketika melakukana pemanasan dalam memeknya.

Hingga akhirnya aku rasakan sesuatu yang keluar dari dalam memek Ayu ” Ooouuuggghh…. slllrooooopp… slrooopppp… ooouuugggh… ” Semakin bergairah aku untuk membersihkan rongga memeknya dari mulutku, dan aku terus memainkan memek Ayu hingga akhirnya aku merasa kalau memek itu benar-benar basah oleh permainan lidahku dan juga mulutku.


karena sudah lama juga aku melakukan oral sex pada memek Ayu, akhirnya akupun merangkak naik ke atas tubuhnya. Lalu aku masukkan kontolku dalam memeknya diapun kembali mendesah ” Oooouuuggggghhh…. ooouuuggghhh… aaaaaggggghh… aaaaaggghhh… ” Aku bergoyang bagai pemain dalam cerita sex, aku mainkan kontolku dalam memek Ayu yang begitu basah oleh permainanku tadi.

Sampai akhirnya aku terus menggoyangkan pantatku dan Ayu memutar pantatnya juga di bawahku ” Ooouugghh…. aaaaaggghhh…. oooouuuggghh…. aaaaaggghhh… te… rus… sa.. yang… aaaaggghhh…. ” Ayu bukan lagi mendesah tapi sesekali dia menjerit kecil tertahan ” Aaaaauuuuuuggghh….. aaaaauuuuggghh…. nik.. mat… mas… aaaauuuggghhhh… ” Dia terus mengeluarkan kata-kata itu.

Hingga akupun bergetar dan langsung memuncratkan sperma kenikmatan dari dalam kontolku. Aku tekan kontolku untuk lebih dalam lagi masuk ke dalam memek Ayu karena aku tidak ingin kalau sampai sperma ini keluar lagi dari dalam memeknya, Ayu juga mengimbangninya dengan cara memeluk tubuh lemasku dia dekap sambil terus mengelus-elus tubuhku yang sudah basah oleh keringat.
May 12, 2018

Ternyata Calon Istriku Tidak Perawan Lagi

May 12, 2018

Pemuas Nafsu Tante Kesepian

May 12, 2018

Kisah Perselingkuhan Dengan Suami Sahabatku

May 12, 2018

Kisah Mesum Dengan Pacar Brondongku

Friday, May 11, 2018

May 11, 2018

Mahasiswa Jilbab Montok Di Kampus ,Clara

Mahasiswa Jilbab Montok Di Kampus ,Clara
“tolong ke ruangan saya sebentar” sebuah pesan singkat dari dosen sekaligus pembimbing gw dulu. Dari ruang kerja kecil di sudut gedung dosen, gw beranjak ke sekretariat jurusan, menemui Bu Laras di ruangannya. “kamu, masih sibuk penelitian? Kelas banyak?” hardik bu Laras ketika gw sedang menutup pintu ruang sekre. “enggak sih bu, kenapa ya?” gw masih bingung dengan situasi ini. “saya boleh minta tolong, ambil alih kelas saya. Saya harus ke aussie” pinta beliau kemudian. ya, setahun setelah lulus gw masih mengabdi di kampus, membantu dosen penelitian dan mengajar di mata kuliah dasar. Bu Laras adalah satu dosen senior di jurusan gw, idealisme membuatnya dimusuhi jurusan. Dan gw bisa dibilang mahasiswa kesayangannya. Ia sendiri bukan hanya mengajar di kampus ini, namun juga memiliki status dosen di salah satu universitas di Adelaide.

Pembicaraan memakan waktu hingga 3 jam, karena gw harus mengajar di fakultas sebelah, dan bukan mata kuliah dasar, melainkan mata kuliah tingkat 3 dan menjadi bahan skripsi gw dulu. Bu Laras menunjuk gw sebagai penggantinya karena beliau menganggap gw kompeten untuk mengajar ini. perkuliahan baru dimulai minggu depan. Jatah 2 kelas tambahan diberikan, membuat waktu istirahat dan penelitian gw berkurang, walau pundi keuangan bertambah. Mungkin di kampus ini gw terbilang satu dari beberapa dosen muda yang bengal (ga nurut peraturan). Mengajar dengan gaya urakan macam mahasiswa. Beliau sendiri yang pernah bilang kalo dosen dilihat dari otaknya, bukan gayanya. Nah, mata kuliah yang beliau berikan ini ada di fakultas sebelah, yang aturannya lebih ketat. Mengharuskan gw berpakaian lebih sopan (sedikit).Cerita Sex Mahasiswi,kisah seks jilbab,ayam kampus seks,cerita seks kampus

Selasa, 9.30

Gw telat di hari pertama gw masuk. Kemeja pendek dilapis blazer untuk menutupi tattoo di tangan kiri gw menjadi style andalan. Masih stereotip kalo orang bertattoo itu urakan, walau di fakultas asal, gw bisa seenaknya ngajar make lengan pendek. Pintu gw buka, gw duduk di meja dosen sambil mengeluarkan daftar kehadiran. Beberapa mahasiswi agak tercengang, melihat dosen dengan jenggot tebal, rambut sebahu dan diikat.


“selamat siang, bu Laras ga bisa menghadiri kuliah ini karena harus penelitian, sy wapol akan menggantikan beliau” kata gw membuka kelas. Dari total 23 orang di kelas, mayoritas adalah pria, sial. Namun ada satu mahasiswi yang mencuri perhatian gw, dari daftar kehadiran gw tau namanya Clara. Duduk di baris tengah, dengan rambut sebahu yang digerai, perawakan tinggi padat. Mengenakan kemeja merah tipis dengan jeans. kulit kuning langsat cenderung putih dengan wajah khas metropolitan (muka anak gaul)

Suasana hening perlahan cair ketika gw mulai materi. Gw bukan tipikal dosen serius karena selama kuliah gw belajar kalo dosen terlalu serius Cuma bikin setres. Mahasiswa juga menyadari kalo gw ga seseram penampakannya. Kelas ini termasuk kelas yang kooperatif. Saling lempar pertanyaan yang kadang berbalut canda.

Minggu kedua

Seperti biasa gw masuk dan menyampaikan materi. 15 menit berlalu dan pintu tetiba diketuk. Clara masuk dengan muka agak panik, “maaf mas telat, boleh masuk?” ya menjadi aturan kelas kalo haram hukumnya manggil gw pak. Sekilas gw melihat jam tangan, telatnya belum terlalu jauh mengingat kelas memiliki durasi 3 jam, jadi gw persilahkan dia masuk tapi duduk di row paling depan. Clara duduk tepat berseberangan dengan gw.

1 jam berlalu, materi hampir selesai, gw memberikan beberapa soal latihan untuk dikerjakan, kemudian duduk kembali di meja dosen. Saat itu Clara menggunakan kemeja biru muda berbahan semacam satin yang cukup menerawang, ditambah keringat yang masih bercucuran dan membuat kemejanya sedikit basah. Sambil sesekali menjawab pertanyaan dari mahasiswa lain, gw mencuri pandang ke arah Clara. Gw baru menyadari di balik kemejanya ia hanya mengenakan bra, ketika ia menoleh ke belakang dan terpampang jelas garis bra dari balik kemejanya.

15 menit berselang, ia tetiba membuka kancing paling atas kemejanya dan mengipas-kipaskan kerah kemejanya. “panas banget ih” gerutunya. Gw berusaha mencuri pandang ke balik kemejanya. Belahan dada yang sekilas terlihat, mencilat di karena keringat yang masih membasahi tubuhnya. Berharap kelas lebih lama berlangsung agar gw lebih lama memperhatikan tubuh Clara.

Kelas ini agak unik, walau setelah jam selesai, banyak yang belum membubarkan diri. Dan pada akhrinya gw mulai menyatu. Di kelas profesional, di luar kelas ngerokok bareng. Rian, salah satu mahasiswa bilang sangat jarang dosen di fakultas ini ga ngasih jark ke mahasiswanya ampe mau ngerokok bareng. Menurut gw sih yang penting di kelas profesional, di luar kita teman.

Minggu ke-5

Minggu ini presentasi beberapa kelompok. Clara menggunakan kaos putih berbalut kardigan biru tua. Sambil menunggu kelompoknya maju, ia duduk di baris depan. Setelah gw suruh ia duduk di baris depan, ia cenderung memilih baris depan bersama dua temannya. Kaos yang ia pakai memiliki belahan rendah dan cukup menerawang. Samar terlihat bra berwarna hitam dari balik kaosnya. Ukuran font presentasi yang kecil membuat clara harus memicingkan matanya dan sedikit condong ke depan. Gw yang duduk di meja depan mendapat suguhan belahan dada yang cukup terlihat dari balik kaosnya yang memang kendor. Satu momen ketika ia bertanya dan kardigannya agak turun, gw baru menyadari bahwa bukan kaos yang ia pakai, tapi tanktop dengan belahan samping yang lebih rendah dari belahan depannya. Membuat bra hitamnya terlihat jelas. Ditambah gumpalan dada yang mencuat seperti bra tidak mampu menahannya.

Clara seperti sadar kalo gw lihat, tapi gw Sengaja ga mengalihkan pandangan gw dan tetap memandang belahan dadanya. Ia sedikit melihat ke bawah, ke arah dadanya dan sadar kalo agak sedikit terbuka, namun bukannya menarik ke atas tanktopnya, ia malah membiarkannya dan berlaga seperti ga ada yang terjadi. Untuk beberapa menit sampai presentasi selesai gw bebas untuk terus melihat dadanya. Satu momen ia bahkan sengaja menekan dadanya ke tengah dengan merapatkan kedua tangannya.

“iya kan mas?… mas?” pertanyaan dari seorang mahasiswa yang lagi presentasi seperti membangunkan gw. “ah, iya kurang lebih seperti itu” jawab gw sekenanya sambil melihat ppt dan mencoba mengikut apa yang sedang dipertanyakan. Sekilas gw melihat ke arah Clara, iya tertawa kecil sambil menutup mulutnya dengan tangannya. “jadi, dia sengaja?” pikir gw.

Minggu ke 7

Seminggu sebelum UTS, hubungan gw dan kelas ini semakin dekat. Beberapa anak ada yang menghubungi gw, mulai dari nanya materi, sampai nanya mata kuliah lain. Hari ini, seperti berbeda, Clara menggunakan rok sepan pendek hitam, dengan kemeja merah (berbeda dengan beberapa minggu lalu), dan blazer. “mau lamaran kerja?” canda gw ke Clara. Gw sadari beberapa anak juga berpakaian lebih rapi dari biasanya. “ada presentasi buat UTS mas abis ini, harus rapi” jawab Clara. Make sense.

Seperti biasa, Clara duduk di row depan, berhadapan dengan meja gw. berhubung ini hampir materi terakhir sebelum UTS, gw merekap beberapa materi yang gw ajarkan. Posisi Clara yang berada di pojok, membuatnya harus duduk agak menyamping agar melihat papan tulis. Awalnya biasa, namun tetiba Clara melebarkan kakinya. gw masih berpikir positif bahwa itu hanya kebiasaan duduknya. Namun beberpa lama ia tidak merubah posissinya. Gw yang berdiri di sisi papan tulis yang dekat meja gw, menjadi dekat dengan Clara. Penasaran gw ngetes apa Clara benar-benar pamer buat gw, gw menulis lagi beberapa poin materi. Ketika membalikan badan seperti ingin menjelaskan, dengan sengaja gw menjatuhkan spidol gw. gw kemudian jongkok mengambil spidol sambil melihat ke arah Clara, lebih tepatnya ke arah roknya. Keadaan ini harusnya Clara segera merapatkan kakinya, tapi ia tetap membuka lebar kakinya sehingga gw melihat bagian dalam paha mulusnya. Kalo gw lebih jongkok atau melihat lebih lama harusnya gw bisa melihat celana dalamnya, tapi suasana ga memungkinkan.Sambil menjelaskan mata gw memandang seluruh mahasiswa, dan sampai akhirnya melihat Clara. Ia tersenyum sebentar, senyuman penuh kode, kemudian baru merapatkan kakinya. apa artinya ini? Kelas selesai dengan kepala gw penuh pertanyaan apa maksud Clara. tapi gw gak berusaha untuk memikirkannya terlalu dalam, mungkin ia Cuma menggoda.

Siang menuju sore itu gw kembali ke sekre untuk mengambil beberapa data. Daripada mengerjakan di kantin atau di kosan, gw lebih milih ngerjain di kantin sebelah. Sekitar jam 5 tetiba ada yang dateng nyapa gw “mas, ngapain?” Clara tetiba duduk di samping gw, dengan dua orang temannya. “ah ini, nugas” jawab gw sekenanya. Ia memperhatikan laptop dan setumpuk kertas di samping gw, “banyak ya?” tanyanya penasaran. “yah lumayan, namanya juga kerja” jawab gw sambil menghisap rokok gw kembali. Gw menutup laptop dan merapikan dokumen yang menumpuk. Kerjaan ini bisa nanti lagi, toh deadline masih jauh. “yaah kok dimatiin? Ganggu ya mas?” tanya Clara, “enggak kok, emang udah selesai” jawab gw. Clara kemudian mengajak gw ngobrol, mulai dari hal-hal sepele, sampai ke materi kuliah. Setengah jam berlalu, langit mulai gelap. Pembicaraan lagi menyenangkan, Clara menanyakan banyak hal tentang gw, dan tentang bu Laras. Ia penasaran seperti apa bu Laras, karena beliau terkenal di fakultasnya sebagai dosen yang menyeramkan.

“Clar, balik yuk” bisik temannya namun cukup keras sampai gw denger. “lo duluan dah, gw ntar aja” tolak Clara halus. Temannya pergi, Clara mulai menanyakan gw lagi. Gw gabisa kabur dari matanya, dan setiap ia tersenyum mata gw seperti ditarik paksa untuk terus melihatnya. Dan akhirnya langit berubah gelap. “laper ga? Makan yuk” tanya gw yang mulai berasa laper. “mau siih… tapi boseen mas di sini mulu” jawab Clara dengan muka manja. “ah saya 6 tahun di sebelah ga ada bosennya”. Pernyataan ini memicu rasa penasaran Clara, “kok ga bosen? Bukannya kantinnya gitu-gitu aja ya?” tanya dia kemudian, “suasananya enak, jawab gw”. ia memutar matanya, agak bingung mungkin. “mau nyoba makan di sana?” tawar gw kemudian. “boleh boleh, yuuk!” Clara bersemangat sambil menarik tangan gw. kemudian ia sadar, melepaskan tangan gw, agak tertunduk malu, “eh, maaf mas”. Gw mengenakan tas gw, dan memegang jemari Clara, “yuk, santai aja kali”. Clara menyambut dengan menggenggam tangan gw.

Ga lama emang kami bergandengan, gw langsung melepas tangannya karena takut dengan regulasi kampus dan masalah profesionalitas. 10 menit berjalan akhirnya kami sampai ke kantin fakultas gw. suasana masih sama, banyak anak yang main gitar sambil nyanyi ga jelas. Kami duduk di pojok, agak jauh dari keramaian. Sambil mengunyah makanan masing-masing, Clara nampak bersenandung mengikuti lagu. “enak ya ampe malem masih rame, pantes betah” celetuknya di tengah makan. “ya gtulah makanya betah”. Kami selesai makan dan melanjutkan obrolan. “mas, kenapa make blazer terus dah?” tanya Clara tetiba. Sebenarnya gw males buka-bukaan, tapi yaudalah. Gw ga menjawab tapi malah membuka blazer gw. “ini kan ngelanggar aturan” jawab gw kemudian sambil menunjukan tattoo di pergelangan tangan kiri gw. “cool!” Clara nampak antusias sambil memegangi kedua tangan gw. “arti gambarnya apa mas?” tanya Clara yang gw jawab dengan arti tattoo pohon yggdrasil di tangan kiri gw. ia masih antusias dan menanyakan tentang tattoo, ia juga menceritakan beberapa temannya yag memiliki tattoo.

Perbincangan kami makin seru. Dan tetiba, “panas ya” seru Clara kemudian sambil mengibas-kibaskan blazernya. “buka aja sih, ya panas lah, kantin” jawab gw sekenanya. Awalnya Clara nampak menolak, ia sedikit berpikir kemudian membuka blazernya, ternyata kemeja yang dipakainya adalah kemeja tanpa lengan. Lengan putih mulus dan siluet bagian samping dadanya yang bulat membusung terlihat jelas. Mata gw gabisa lepas dari dua bukit yang menjulang dan terlihat jelas. Ga terasa waktu menunjukan jam 9. Clara mengajak gw pulang. Gw menawari dia untuk diantar pulang.

Gantian ia bangkit, menjulurkan tangannya, “yuk” ajak Clara sambil tersenyum. Gw bangkit dan meraih tangannya. Berbeda dari gw tadi, ia tidak melepaskan pegangan tangannya. Kami berjalan bergandengan hingga sampai ke parkiran dosen. sebenarnya,dari kata-kata Clara, jarak kosannya dari kampus Cuma sebatas tembok kampus, tapi harus muter karena make mobil. Di jalan tetiba Clara merangkul tangan kiri gw yang emang steady di tuas gigi, “dingin banget sih mas mobilnya” kata Clara manja. Gw bisa merasakan dadanya menempel di lengan gw, tepat di atas sikut. “ya mau gimana, malem, buka jendela aja?” tanya gw kemudian dijawab dengan gelengan manja Clara. sepintas gw rasakan bra yang ia gunakan bukan tipe bra yang bergabus tebal, jadi bisa terasa empuk-empuk dadanya. Sengaja gw naik turunin gigi, biar lengan gw bergerak menyenggol-nyenggol dada Clara. gw berpikir awalnya ga sengaja ia menyentuhkan dadanya, tapi beberapa senggolan hingga yang sengaja gw bergerak buat nyenggol, Clara ga mengubah posisinya. 15 menit dan kami sampai di depan kosan Clara yang ternyata Cuma berjarak 4 rumah dari kosan gw. Malam itu gw kepikiran, sebenarnya kenapa Clara? apa dia suka ama gw? atau ini kisah lain mahasiswa menjilat dosen demi nilai? Entahlah.

Kamis malam, 2 hari setelahnya

Sekitar jam 10 malam di kosan, gw baru menyelesaikan beberapa input data, dan bersiap streaming anime. Tetiba hape gw berbunyi, telpon dari Clara ternyata. “mas, maaf mengganggu, lagi di kosan ga?” tanyanya dengan suara yang agak bergetar seperti habis nangis. “iya di kosan ni, kenapa ya?” balas gw agak bingung. “Clara boleh ke sana ga? Plis banget mas plis, nanti Clara jelasin” gw gak tega dengan suara bergetarnya, pun karena kosan gw bebas campur jadi ga masalah. Akhirnya gw iyain permintaan dia. Bakar rokok sebatang dan gw turun (kamar gw di lantai 3). Baru gw sampai pagar, terlihat sesosok gadis berjalan cukup cepat. Menggunakan Celana pendek kain sepaha, kaos bali gombrong, dan jaket yang ga diresleting, dengan tas ransel di punggungnya. Clara berjalan tergopoh, gw langsung mengajaknya masuk ke kamar gw.

“laptop Clara tetiba mati mas, ga mau nyala lagi, padahal ada UTS dikumpulin besok pagi, boleh pinjem laptop mas ga? Plis, Clara kerjainnya di sini deh” begitu masuk kamar, Clara langsung menjelaskan maksudnya. Gw langsung mempersilahkannya make laptop gw. perlu dijelaskan, kosan gw emang agak gede, kasur single di pojok, laptop gw taro di lantai, nyangkut ke speaker luar karena speaker laptop udah mati, dan Cuma dengan kipas laptop sebagai alasnya, praktis kalo mau ngerjain sesuatu ya tiduran, atau dipangku laptopnya.

“emang warnet seberang kosan mu penuh?” tanya gw membuka perbincangan saat Clara sibuk ngeluarin buku catetannya. “ga ada aplikasi statistik mas, Clara panik banget. Pinjem ya” balas Clara dengan nada masih panik. Awalnya Clara mengerjakan dengan memangku laptop, karena emang gw larang untuk narik ke manapun, lagi nyetel lagu. Ia nampak sedikit kesulitan mencocokan data di catatannya dengan yang dimasukan ke laptop, jdi gw ambil inisiatif ngebantu. Gw langsung pasang mode kerja, tengkurep menghadap layar.

“mas, agak panas ya?” tanya Clara tetiba sambil mengibas-kibaskan jaketnya. “yah emang kosanmu ada AC-nya, di sini mah makenya kipas” jawab gw seadanya. “boleh Clara lepas jaket?” ia meminta izin kemudian, gw hanya menjawab anggukan. Clara menaruh laptop di lantai, bangkit dan melepas jaketnya. Lengan putih itu nampak lagi. Baju yang ia kenakan ternyata hampir tanpa lengan. Clara kemudian malah tengkurap di samping gw, “pegel mas lehernya nunduk mlu, sambil tiduran gapapa ya?” tanyanya yang seperti ga butuh jawaban gw.

Gw seperti mendengar beberapa kali samberan petir, yang kemudian disertai guyuran hujan yang cukup deras. Tapi keseriusan kami ga terganggu karena deadline semakin dekat. Jam setengah 12, akhirnya Clara selesai mengerjakan UTSnya dan mengirimkannya ke email dosen. “yah ujan mas?” tanyanya baru sadar kalo udah setengah jam lebih hujan deras. “kamu kemana aja? Fokus banget” jawab gw sambil noyor kepalanya. “yaah gimana dong, punya payung mas?” tanyanya agak cemas. “gapunya, lagian kosan kamu kan deket, ujan-ujanan dikit gapapa” jawab gw sekenanya. “Clara sih gapapa, datanya basah gimana, masih buat uas ini” serunya sambil menunjuk setumpukan kertas yang daritadi kami pelototin angka-angka di dalamnya. “yaudah tunggu reda aja dulu, ngapain kek” jawab gw sambil bangkit duduk. Clara masih asyik tengkurap. Tekanan dari badannya membuat dadanya mencuat ke samping tertahan bra, bokongnya membusung berani, bulat dan seperti minta dicubit. Dalam hati uda muncul pikiran selama ini Clara memamerkan badannya, boleh gw jamah nih. Tapi gw buang jauh-jauh pikiran itu,gw Cuma dosen pengganti, kalo sampe Clara ngadu ke bu Laras selesai semua karir nama baik gw.

“mas punya film ga? Nonton aja yuk” tanyanya tetiba. “film apa? bokep?” tanya gw mencoba mancing. “yee jangan, kalo itu entar Clara ga pulang”. Jawaban itu aneh, apa itu berarti kalo gw buat dia terangsang dia rela gw tiduri? Ah setan makin merasuk. “tadi lagi mau nonton anime sih, tuh liat aja di tab” jawab gw kemudian. “wah mas ngikutin ini juga? Ih episode baru uda keluar ya? Mau dong mau dong” jawab Clara antusias ketika melihat tab anime yang lagi gw streaming. Akhirnya kami tonton lah itu film. “mas kok duduk? Clara tiduran aja gapapa kan?” tanyanya tetiba di setelah memulai film. “pegel, sakit keteken gaenak” jawaban gw masih terus memancing. Pikiran gw udah mulai kotor terus ngeliat bokong dan dada yang terjepit itu. “hah sakit? Ooh dedeknya yaa… ahahaha” Clara seperti paham dan malah bercanda. Kenapa pancingan gw terus-terusan disambut, hmmm. “iya lah, gede sih jadi ketindihan kan sakit,hahaha” jawab gw terus memancing. “hmmm sombongnya, segede apa sih?” tanya Clara nantang. Gw udah mulai frontal dan menjurus. “gede deh, masuk mulut kamu mah ga muat” jawab gw sekaligus menantang. “dih, iya deh, mulut Clara yang kecil mas itu sih” jawabannya ternyata ga seperti yang gw harapkan. Gw kira dia bakal nantangin. Gw patah akal, gw kembali nanya ke Clara, “kamu sendiri tengkurep gitu ga sesek?” gw nanya sekaligus tangan gw nunjuk ke arah dadanya. “hah?ini? engga sih, ga sesek Cuma ngganjel ajah” kata Clara sambil tangannya memegang dada bagian sampingnya.

Clara kemudian bangkit, duduk di sebelah kanan gw. katanya sesek lama-lama tiduran. Ya okelah, kami kemudian mulai menonton episode baru anime tersebut. Baru berlalu 15 menit tetiba petir menyambar keras, dan listrik langsung padam. “hiyaaaah gelap mas” sontak Clara tetiba. “trafo kesamber petir kali” jawab gw santai. “mas kok suaranya ilang juga? Speaker laptopnya kemana?” tanya Clara yang menyadari film yang kami tonton tetiba mute. “rusak speakernya, makanya make speaker luar” jawab gw. “oh” Clara menjawab seperti kehabisan stok pertanyaan. Ruang gelap gulita, cahaya Cuma dari layar laptop. Kami berdua diam menyisakan berisik guyuran hujan menghujam talang air dan atap mobil.

Gw memandang Clara, ya hanya wajahnya yang terlihat jelas disinari layar laptop. Clara seperti sadar pandangan gw ga bergerak dari wajahnya, “kenapa mas? Liatin aja” tanyanya. “cakep juga kamu ya” jawab gw sambil memandang lurus matanya. “dih kemana aja sebulan lebih tiap selasa ngeliat?” candanya sambil sedikit tertawa. “selama ini ada pengalih terus kan, sekarang Cuma kamu yang keliatan, ternyata cantik” jawaban gw bernada serius, meredakan tawa kecil Clara. ia juga memandang lurus mata gw. perlahan tangan gw merangkul Clara, tak ada perlawanan.

Kami berdua diam saling berpandangan. Tangan gw naik hingga ke belakang kepalanya, sedikit membelai rambutnya dan perlahan menarik kepalanya mendekati gw. sementara tangan kiri gw perlahan menutup layar laptop. Cahaya semakin meredup karena mengarah makin ke bawah, temaram gw bisa melihat mata Clara perlahan tertutup ketika kepalanya semakin mendekati kepala gw. tak ada perlawanan sama sekali. Dan layar laptop sudah sepenuhnya tertutup, ruangan ini gelap gulita tepat ketika bibir gw menyentuh bibir Clara. tarikan napas cukup panjang sayup terdengar di antara guyuran hujan ketika bibir kami bersentuhan. Tak ada penolakan, gw mulai melumat bibir Clara. bibir mungil tersebut sedikit terbuka, memberi ruang untuk lidah gw bergerilya masuk, yang langsung disambut oleh lidahnya yang seperti sudah tidak sabar.

Di tengah silat lidah ini, tangan Clara perlahan merangkul gw. tangan kanan gw masih menahan kepalanya untuk ga berhenti berciuman. Napasnya terdengar makin cepat. Tangan kiri gw yang sudah bebas tugas perlahan membelai perutnya, sangat perlahan naik hingga bagian bawah dadanya. Mencari lampu hijau, gw colek-colek sedikit dadanya. Bukan penolakan yang gw dapat, tapi tarikan napas cepat ketika gw menyentuh dadanya. Ini pertanda yang gw cari. Jemari gw langsung terbuka lebar, gw angkat sedikit dan langsung meremas dada kanan Clara. “mmmmhhhhhh” Clara melenguh di tengah ciuman kami yang semakin intim. Gw menyedot paksa lidah Clara masuk ke rongga mulut gw.

“ngghh nghhh nghhh” Clara mendesah teratur ketika gw meremas dadanya dari luar kaos. Tangan kiri gw berhenti meremas dada Clara dan mulai bergerilya ke balik kaos. Perlahan gw sentuh perutnya, terus naik ke atas. Niat gw mau masuk langsung ke balik bra, ternyata sempit banget, sangat sulit untuk dijamah. Clara tetiba sedikit mendorong gw, hingga melepaskan ciuman kami. “susah ya?” tanyanya sambil sekelebat gw melihat tangannya mengarah ke punggungnya. Ia kemudian menurunkan tali bra dari lengannya. setelah melepaskan kedua sisi tali bra dari tangannya, Clara langsung merangkul gw dan melumat liar bibir gw. tangan kanan gw merangkul punggung Clara, dan tangan kiri gw kembali bergerilya masuk ke balik kaosnya. Ketika gw mendapati bra Clara sudah turun, langsung gw tarik keluar dan gw lempar sembarangan. Tangan kiri gw langsung bergerilya masuk kembali dan meremas dadanya. “aaaaahhhhhh” seketika Clara melepas ciumannya untuk melenguh panjang. Kemudian ia kembali melumat bibir gw, lidahnya liar menari di dalam mulut gw ketika tangan kiri gw bermain di dadanya, meremasnya hingga mencubit putingnya. Clara merangkul gw erat, membuat tangan kiri gw terjepit di antara dadanya, gabisa berbuat apa-apa kecuali meremasi kedua dadanya. Sementara mulut kami terkunci dalam satu ciuman yang kian memanas.

Perlahan gw melepaskan ciuman kami, kepala gw turun. Clara melepaskan rangkulannya. Kedua tangan gw meremas dada Clara sambil menampik kaosnya ke atas. Kepala gw perlahan mengarah ke dada kirinya. Clara nampak paham, ia langsung menaikan kaosnya melewati kepalanya dan membuangnya entah kemana. Gw gigit kecil puting kirinya sambil gw remas dada kanannya. Bergantian perlakuan ini ke dua dadanya sambil sesekali gw isap putingnya kuat-kuat. “aahhh maaaas, enak banget siih…aaaaahh” Clara melenguh, meracau sejadinya ketika putingnya gw isap kuat-kuat. Di tengah permainan ini, tetiba listrik kembali menyala. Mata gw seperti kena blitz, terang sesaat baru kemudian jelas gw lihat puting pink yang sudah mencuat dari dada putih bulat membusung. Gw kemudian menyelesaikan permainan, hendak melihat ekspresi Clara.

Clara nampak agak malu, mungkin listrik yang menyala seperti menyadarkan dia sesaat, namun libidonya sudah sangat tinggi, wajahnya sayu. “kenapa mas?” hardik Clara ketika gw melihat wajah cantiknya dalam suasana terang benderang. Semua terlihat jelas, bra putih dan kaosnya yang bergeletakan juga kembali terlihat. “ga Cuma mukanya cantik, dadanya juga bagus banget sih kamu” puji gw. Clara sedikit tersipu, “ah bisa aja mas”. Beberapa detik kami kembali saling diam, agak kikuk harus melanjutkan permainan atau bagaimana. Hingga tetiba tangan Clara mengarah ke selangkangan gw, dan langsung mengusap-usap penis gw dari luar celana. “mana yang katanya ga muat di mulut, Clara mau coba dong” goda Clara sambil tangannya mengusap-usap penis gw. matanya sangat sayu, ia kemudian juga menggigit bibir bawahnya setelah bicara. Libidonya jelas sudah sangat tinggi.

Gw langsung melempar badan gw telentang di lantai, memberi kebebasan pada Clara untuk ngapa-ngapain gw. ia kemudian duduk di samping gw, tangannya mengelus-elus penis gw dari luar celana. Ia kemudian menurunkan sedikit celana dan cd gw, membut kepala penis gw muncul dan batang penis terjepit celana. Kemudian menjilati perlahan kepala penis gw. sesekali Clara ngeliat gw sambil tersenyum menggoda. Seperti puas ngebuat gw kentang, baru ia kemudian menurunkan celana gw, dan melemparkannya sembarangan. Ia juga menaikan sedikit baju gw biar ga menghalangi penis. Penis gw tegak berdiri, dan Clara agak terbelalak. “gede ya, muat ga nih” entah ini ekspresi kaget asli atau semacam lip service. Ia kemudian beranjak duduk di antara paha gw.

Tangannya mengocok pelan penis gw sambil perlahan Clara mendekatkan wajahnya. Kembali ia menjilati kepala penis gw. baru kemudian mulutnya terbuka lebar dan perlahan memasukan penis gw ke mulutnya sambil tangannya tetap mengocok pelan batang penis gw. Clara mengulum perlahan, kepalanya naik turun. Ketika kulumannya kian dalam, tangannya beranjak turun dan mengaduk-aduk kedua biji gw. 3 menit berlalu, kepalanya makin cepat bergerak naik turun. Tangannya bertopang di panggul gw. penis gw berasa hangat walau sesekali terantuk gigi. sekeras apapun Clara berusaha, kapasitas mulutnya hanya sampai ¾ penis gw. “phuaaaahh, susaaah” seru Clara sambil melepaskan kulumannya. gw tersenyum ngocol, “ga muat kan”. Clara nampak sedikit cemberut, merasa dirinya gagal menerima tantangan. Rautnya tetiba berubah tersenyum, “Clara tau caranya, pasti muat ampe ujung”. “gimana?” tanya gw sekaligus nantang. “mas tutup mata dulu, rahasia ini, pokoknya ampe ujung” pinta Clara sambil menaikan kaos gw. tepat ketika leher kaos melewati hidung ia berhenti. Membuat mata gw ketutup dan kedua tangan gw mengarah ke atas. “janji gaboleh liat, pokoknya Clara marah kalo mas liat” rajuknya. “iya, coba mana trik rahasianya” tantang gw. emang mata gw ketutup sama sekali, gw gabisa ngeliat apa-apa seperti saat gelap tadi. Gw bisa ngerasain tangan Clara mengocok perlahan penis gw. kemudian melepasnya. Kok gw jadi ga diapa-apain gini? “Clara mana triknya?” tanya gw sambil memastikan Clara ga pergi. “sebentar mas” jawab Clara sambil gw rasakan tangannya kembali mengocok penis gw tapi dengan posisi yang aneh. Gw merasakan genggamannya aneh.

tetiba bleeesss…”hhhhaaaaahhhh”Clara melenguh kencang bersamaan dengan gw merasakan penis gw masuk ke sebuah goa yang sangat sempit, hangat, berlendir dan berdenyut di seluruh sisinya. Gw langsung menaikan kaos gw dan membuangnya, sedikit bangkit dan gw lihat Clara berjongkok menghadap gw, telanjang bulat tanpa apapun menutupinya lagi. nampak vagina berwarna coklat muda yang dipenuhi bulu-bulu halus. Penis gw sepenuhnya tertanam ke dalam vagina Clara. ia kemudian tersenyum puas dengan wajah yang sudah sangat sange. “muat kan mas ampe ujung” katanya sambil perlahan bergoyang naik turun. “iya muat ampe ujung, tapi curang, itu bibir bawah, bukan bibir atas” gw masih berusaha bicara di tengah kenikmatan luar biasa ini. “sshhh…ahhh… gapapahhhh…lebih enak juga kan, ahhhh” Clara berusaha menggoda gw sambil bergoyang naik turun. “ahhh, iya enaak” gw udah gabisa nahan lagi, dinding vagina Clara terus menekan penis gw, membuat sensasi yang sangat nikmat.

Setiap kali Clara bergerak turun, gw hentakkan bokong gw ke atas, menjadikan gerakan gw dan Clara saling berlawanan. Setiap hentakkan yang terjadi Clara selalu melenguh kencang. “aaahh…uuhhh… mhhh…enaak maaas”. Kedua tangan gw juga meremas dada Clara yang berguncang liar, sambil sesekali mencubit putingnya. 10 menit berlalu, “ahh maasss keluaaar” Clara melenguh kencang, dan satu hentakkan keras terakhir membuat tubuhnya membusung dan bergetar. penis gw berasa dimandikan oleh cairah hangat yang mengguyur di dalam vagina Clara. Clara langsung tumbang ke depan, gw menahannya dan langsung memeluknya. “enaak banget mas…enak banget” bisik Clara. gw peluk dia dan membalik posisi, ia kini di bawah. Kakinya gw topang di bahu gw. perlahan gw pompa Clara. “ahh iya mas teruss…ahhh” Clara meracau sejadinya ketika gw mempercepat gerakan gw. bermain di rpm tinggi membuat Clara meracau semakin aneh, “ahhh teruss… fuck..yess..ahhh…” lengkingan, racauan, dan lenguhan menyatu dengan napas yang kian cepat dan hujan yang masih deras.

Sekitar 10 menit sampai gw merasakan gw hampir keluar. “ahhh mas mau keluar lagi” Clara bersiap untuk orgasme keduanya, pun gw merasakan udah di ujung. Kaki Clara tetiba turun dan menyilangkannya di punggung gw, mengunci posisi gw sekarang. “terus maas Clara mau keluaar” Clara meracau makin liar ampe gw harus nyium dia untuk menutup mulutnya. Kakinya mengunci di punggung gw, tangannya mengikat leher gw untuk ga melepaskan ciuman, dan tubuhnya bergetar hebat. Gw merasakan penis gw seperti dipijat, seluruh dinding vaginanya berdenyut, membuat vaginanya makin sempit dan memberi pijatan hebat ke seluruh penis gw. “sssshhhaaaaaahhhh”Clara mendesah lemas disertai dengan guyuran cairan hangat. Dan gw mencapai ujungnya, “ra, mau keluaar” gw memperlambat gerakan gw, bersiap mencabut penis gw. tapi kaki Clara mengikat gw makin kuat, bokongnya bergoyang seperti minta untuk gw pompa lebih cepat. Tangannya mengunci di tengkuk gw. ia melepaskan ciumannya, berbisik di telinga kiri gw “ga mau,ahhh… ga boleeeh,ahh… entot teruus…jangan dilepas…ahhh” gw hilang akal, gw pompa Clara secepat dan sekeras yang gw bisa. “aaahhhh iyaaaahhhh…teruuus” Clara kian meracau. Gw gabisa nahan muatan penis gw lagi. Satu hentakan terakhir penis gw masuk sedalam mungkin ke vagina Clara, dan langsung memuntahkan lava putih hangat di liang rahim Clara. tubuh gw bergidik, 7 semprotan bersarang dalam vaginanya. “aaaaaahhhh enaaaaak” Clara mendesah dan meracau ketika ia gw rangkul erat sambil penis gw memuntahkan seluruh muatannya.

Setelah yakin semua muatannya keluar,Clara baru melepas seluruh kunciannya dan baru gw cabut penis gw. gw duduk di antara paha Clara, melihat lava putih perlahan meleleh keluar bercampur cairan hangat dari vagina yang menganga. Tangan Clara menengadah ke atas minta gw memeluknya. Gw tidur di sampingnya dan memeluk Clara erat. Kami kembali berciuman sebentar. “enak banget mas, sumpah demi apapun enak” puji Clara. gw hanya menjawab dengan senyuman. Beberapa menit mengisi tenaga, Clara kemudian bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya. gw pindah tiduran di kasur. Pikiran gw baru agak jernih, inget kalo gw buang muatan di dalam. Deg-degan juga sih. Clara keluar dari kamar mandi, gw masih ga berani bilang apa-apa. ia kemudian duduk di bibir ranjang. Melihat gw dengan mata penuh kepuasan, kemudian pandangannya perlahan turun ke penis gw yang sudah menyusut. Ia kemudian membelai penis gw. “ntar kalo udah gede, ngentot lagi ya… Clara ketagihan” goda Clara. “itu, peju, gapapa?” gw panik sampe gabisa ngomong kalimat lengkap. Clara tersenyum, “kondom itu proteksi lemah, sering sobek, kalo KB 99% aman”. Dan gw bisa napas lega atas jawaban itu, pantas Clara pede banget untuk gw keluar di dalam.

Hujan masih mengguyur deras, dan waktu sudah menunjukan tengah malam. Clara merebahkan dirinya di samping gw, di kasur yang sempit ini sehingga kami harus tidur miring agar muat. Clara tiduran membelakangi gw. “mas, Clara boleh nginep aja ga? Udah tengah malem” ujarnya tetiba. Gw merangkul perutnya sambil membalas, “baru mau minta kamu nginep aja daripada tengah malem pulang, hahaha”. Clara tetiba membalikan tubuhnya sehingga tidur miring menghadap gw. “iya mas boleh? Asyik” serunya kemudian mengecup bibir gw, lalu tersenyum manja. Tangan gw beranjak naik dan mengusap rambutnya. Gw kemudian tidur telentang, tangan kiri gw menjadi bantal Clara, ia tidur sambil memeluk gw. tangan kiri gw mengusap-usap rambutnya. Malam kian larut, kami tidur tanpa mengenakan apapun yang menutupi tubuh kami. ga butuh waktu lama hingga Clara terlelap, mungkin ia sudah kelelahan.

Pagi menjelang, gw bangun dan melihat jam, baru jam 6. Clara sudah tidur berubah posisi, miring membelakangi gw. perlahan gw rangkul perutnya, berbisik di telinganya. “Clara, udah pagi, bangun”. Ia masih pulas tertidur. Beberapa kali gw membangunkannya dan tidak ada respon. Perlahan gw berbisik, kemudin iseng gw mengendus di lehernya. Clara bergidik namun masih pulas. Tangan kanan gw naik perlahan dari perutnya, menuju dadanya yang tumpah ruah. Gw elus perlahan, masih ga ada respon. Gw kemudian cubit pelan putingnya. “mmhh…” Clara bergidik sambil sedikit mendesah. Beberapa kali gw cubit perlahan putingnya, kemudian gw remas pelan dadanya, kiri kanan bergantian. “mhhh, aaahhhh” Clara mendesah sambil masih terlelap, jadi seperti mengigau. Gw mainkan kedua putingnya, sambil gw jilati lehernya. Clara semakin mendesah, namun belum ada tanda ia bangun. Tangan gw turun dari dadanya menuju bokongnya. Gw cubit bokongnya, dan ia masih juga belum bangun. Kemudian tangan gw turun sedikit ke selangkangannya, gw elus vagina yang mengintip di antara kedua belah bokongnya. “ahhhh…ahhh” Clara mendesah, bokongnya bergoyang mengikuti pola elusan jari gw di bibir vaginanya. gw kemudian memainkan Clitorisnya yang terjepit di antara bibir vagina dan pahanya. “aaahhhh…mmmmm” desahan Clara makin mejadi, tubuhnya bergoyang, namun masih seperti orang mengigau. Vaginanya perlahan basah, dan bahkan sudah hampir banjir.

Penis gw udah berdiri tegak, antara sange dan berdiri ketika pagi. Gw selesaikan gesekan jemari gw di vagina Clara. gw kemudian memegang penis gw, mengarahkannya ke antara dua bokong Clara. gw gesekan perlahan penis gw di bibir vagina yang mengintip tersebut. “mmhhh” Clara mendesah kembali, disertai bokongnya yang bergoyang perlahan. Gw mengira-ngira di mana letak lobang vaginanya, gw arahkan kepala penis gw tepat di depan lobang vaginanya, dan perlahan gw memasukan penis gw ke dalam vagina Clara. kepala penis gw kini sudah masuk, menyisakan batang penis yang sudah keras di luar. Tangan kanan gw kemudian meremas melebarkan bokong Clara dan dengan kekuatan penuh gw benamkan seluruh penis gw ke dalam vagina Clara. “huaaaaahhh” Clara sedikit berteriak ketika sodokkan gw langsung membenamkan seluruh penis gw ke dalam vaginanya yang sudah basah. Langsung gw sodok cepat Clara. posisi ini membuat vaginanya terasa lebih sempit. Penis gw seperti dijepit oleh ruang hangat yang telah basah. Tangan kanan gw naik dan langsung meremas dada Clara.

Beberapa lama gw menggoyang Clara barulah ia bangun, “mmhhh aaahhh maas enaaaak, teruuus” Clara bangun langsung meracau. Tangannya langsung merangkul kepala gw. tangan gw kemudian mengangkat kaki kanan Clara, membukanya lebar, kemudian tangan gw langsung menyusup ke perutnya dan turun ke vaginanya. di balik rambut-rambut halus vagina itu gw mainkan Clitoris Clara sambil masih memompanya. Kepala Clara menengadah sambil terus meracau “hhhaaaahhh teruus… teruus mas teruus, Clara mau pipis”. Beberapa sodokan kencang membuat tubuh Clara membusung, tangannya kencang merangkul kepala gw, tubuhnya bergetar, sesaat kemudian gw merasakan penis gw diguyur cairan hangat yang begitu deras disertai lenguhan panjang Clara. memastikan ia selesai orgasme baru gw cabut penis gw, dan cairan putih mengalir keluar vaginanya, membasahi bulu-bulu halus yang sudah lembab. Gw kemudian membalik tubuh Clara, memeluknya erat dan mencium bibirnya mesra, “selamat pagi Clara”. Clara tersenyum manja, ia memeluk gw erat sehingga penis gw yang masih berdiri tegak menempel di perutnya. “pagi mas, pagi-pagi Clara udah dientot aja mas” timpalnya sambil tersenyum manja. “ya kamu dibangunin ga bisa, memek udah basah, tusuk aja lah, hehehe. Marah ya?” balas gw kemudian. Clara menggeleng, “enggak, alarmnya enak banget mas. Clara biasa bangun sebel kalo bunyi alarm, kalo ini enak”. Jawaban diiringi dengan tawa kami pagi itu. “kamu enak, mas kentang nih” timpal gw. “uuu kaciaan dedeknya belum keluar yaa” canda Clara sambil tangannya perlahan mengocok penis gw yang masih berdiri tegak. “masukin lagi ya?” tanya gw minta ijin. Clara bangkit duduk sambil tangannya masih memegang penis gw. “bukan ga mau mas, Clara lemes entar gabisa kuliah, disepong aja yaa?” jawabnya. Yang tanpa menunggu balasan gw, wajahnya mengarah ke penis gw dan langsung menjilati kepala penis gw. perlahan Clara mengulum penis gw sambil tangannya mengocok batang penis gw. kuluman yang penuh gairah disertai lenguhan-lenguhan yang bisa gw dengar di sela-sela kulumannya.


Clara kemudian memposisikan tubuhnya berlutut di antara paha gw. ia melepas kulumannya, menegakkan penis gw, kemudian menjepitnya di antara kedua dadanya. Ya, dada Clara cukup besar untuk bisa benar-benar menjepit penis gw dan mengocoknya. Namun posisi ini keliatan susah buat dia. Jadi gw minta ia berhenti dan tidur telentang di tempat gw. kemudian gw berlutut di atas perutnya, ia kembali menjepitkan dadanya di penis gw. gw bergerak maju mundur beraturan dengan pola Clara mengocokkan dadanya. Sesekali kepalanya berusaha menjangkau kepala penis gw. agak susah keliatannya tapi ia berhasil mengulum kepala penis gw sambil dadanya mengocok penis gw. sensasi unik ini membuat gw sangat bergairah. Dan tak perlu waktu lama untuk gw sampai ke puncaknya. “ahhh mau keluaar” dan *crot crot crot crot* empat semburan bersarang ke wajah cantik Clara. ia menjilati sperma gw yang mendarat di sekitar mulutnya. Clara tersenyum puas dengan wajah belepotan sperma.

Rehat sejenak baru kami kemudian mandi. Jujur kamar mandi gw ga cukup lebar untuk bisa dipakai berdua. Sehingga tak banyak yang bisa kami lakukan. Setelah Clara membersihkan sperma gw yang mulai mengering di wajahnya, kami mengguyur badan masing-masing. Clara menuangkan sabun di dadanya, dan menggunakan dadanya untuk menyabuni gw. ia menempelkan dadanya di seluruh tubuh gw, kemudian berlutut dan membenamkan penis gw yang masih tertidur di dadanya. “dedek bangun dedek” candanya sambil menggosok-gosokan dadanya yang penuh sabun di penis gw. “jangan ganggu dedek tidur, ntar kalo bangun kamu lemes” balas gw disertai tawa Clara. selesai menyabuni gw. Setelah sedikit membilasnya, gantian gw menuangkan sabun di telapak tangan gw dan mulai menyabuni tubuh Clara. ia berdiri membelakangi gw. gw oleskan ke seluruh tubuhnya, dan terakhir dadanya. Gw mengolesi sambil meremas-remas dadanya. Tubuhnya mencilat, air bercampur sabun diterpa cahaya. Membuat perlahan penis gw bangkit kembali. Gw kemudian mencoba mengambil sikat gigi, namun sengaja menjatuhkannya. “yah ambilin dong tolong” pinta gw. Clara membungkuk berusaha mengambil sikat gigi yang terjatuh, dengan cepat gw arahkan penis gw yang sudah meninggi ke vagina clara, “aaaaahhhhhhh” Clara melenguh kencang ketika penis gw menyeruak masuk ke dalam vaginanya. tangannya yang semula ingin mengambil sikat gigi langsung bertopang ke tembok. Gw memegang panggul Clara sebagai tumpuan dan langsung memompanya perlahan. “sshhh aahhh alibi banget ngambil sikat gigi maas…ahhh” Racau Clara menyadari permintaan gw Cuma alibi. “ahh mas, enak…ahhh, udah jam segini mas…ahh” Clara meracau keenakan namun juga menyadari jam kuliahnya hampir tiba. Baru sekitar 3 menit gw cabut penis gw. ga enak juga kalo dia ampe ga masuk kuliah, kentang sebenernya sih, tapi mau gimana lagi. Clara bangkit, membilas tubuhnya. Kemudian berbalik dan langsung mencium gw. lidahnya langsung liar menyeruak. Gw membalas pelukannya, sambil meremas bokongnya. Cukup lama kami berciuman, hingga Clara yang melepaskan ciuman kami. ia kemudian menggenggam penis gw, “sabar ya dedek, nanti Clara puasin kamu deh” ujar Clara. “janji?” tanya gw kemudian. Clara membalasnya dengan senyuman nakal, lalu memeluk gw.

Selesai mandi kami bergantian handukan. Keluar kamar mandi gw duduk di bibir ranjang. Gw memandanginya yang sedang mengeringkan tubuhnya. Ia sadar kalo pandangan gw tertuju padanya ketika ia akan memakai celana dalamnya, “kenapa mas?” tanyanya. “yah kamu make baju, mau liat kamu telanjang lebih lama” jawab gw sambil terus memandangi dadanya yang berguncang liar. “iya mas entar kita main lagi, puasin deh liat Clara telanjang” jawabnya sambil berpakaian. “masih lama ya? Pengen terus liat kamu telanjang aja boleh?” tanya gw diselingi sedikit tawa. “yeeh masuk angin dong clara kalo telanjang terus” jawab Clara setengah bercanda. Selesai berpakaian, kami kemudian turun. Gw mengantar Clara ke kosannya, untuk berganti baju dan menyiapkan bawaan kuliahnya. Kemudian berangkat menuju kampus.